4

1.1K 144 27
                                    

Tin tin

Sopir itu mengelakson mobilnya guna menyuruh sang satpam agar segera membuka pintu gerbang rumah mewah itu.

Tak lama satpam itu datang dan langsung membuka gemboknya. Setelah terbuka ia memberikan acungan jempol juga senyuman pada mobil di depannya. Lantas sang sopir pun membalas senyuman itu lalu kembali melanjutkan menyetirnya sampai kepekarangan rumah.

Ketika sampai di pekarangan rumah sopir itu menghentikan mesinnya lalu bergegas turun dan beralih ke pintu belakang mobil lalu membukanya.

"Nona bangulah, kita sudah sampai"

Suara lenguhan terdengar menandakan jika anak majikannya telah bangun.

"Eungghh paman Young"

Mengucek kedua matanya dengan kedua tangan. Samar-samar sosok sang sopir yang tengah berdiri terlihat dimatanya.

Mengapa di panggil paman Young? Entahlah menurut Yeri sopir itu terlihat muda dimatanya, xixi.

"Paman Young, kita dimana?" Tanya Yeri masih menguap-nguap.

"Kita sudah dirumah, nona"

"Hah, jinja?" Kaget Yeri karena ia merasa jika ia baru beberapa menit tertidur.

"Ne, benar nona"

Karena Yeri mempunyai janji dengan salah satu penghuni rumah, dirinya bergegas turun dan langsung berlari dari sana.

"Nona Hati-hati!" Teriak sang Sopir melihat nona kecilnya yang berlari tanpa melihat tangga kecil di depannya. Tapi naas Yeri tidak mendengarnya dan

Bug

Suara tubuh yang tersungkur terdengar keras di telinga paman Young. Paman Young meringis. Matanya melihat Nona kecilnya tengah terkejut karena jatuhnya sendiri.

"Oh god! Nona!"

Berlari menghampiri dan ikut jongkok menyetarakan dengan tubuh Yeri.

"Nona!"

"Nona!"

"Nona! Tidak papa kan?!" Panik paman Young menepuk pelan pipi Yeri yang diam saja karena terkejut.

"Eh! Hehe, aku tidak papa paman" kata Yeri yang tersadar dan malah menderetkan giginya.

Paman Young bernapas lega. Mengusap-ngusap dadanya.

"Ah, syukurlah nona"

Lantas Paman Young pun langsung membantu Yeri berdiri dan membantunya untuk masuk kedalam. Takut jika nonanya berjalan tidak hati-hati dan bernaas seperti tadi lagi.


■■■

"Bibi! Main yuk!"

"Aduh non, sebentar. bibi sedang beberes ini dulu"

Pelayan sekaligus pengasuh Yeri sejak bayi ini dibuat pusing karena permintaan Yeri. Mengajak bermain di saat yang tidak tepat. Bagaimana tidak? Dirinya belum menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya tapi malah di ganggu dengan permintaan nona kecilnya.

"Yahh, bibi sudah tidak sayang aku lagi ya?" Cemberut Yeri dengan wajah yang dibuat sedih.

"Astaga, bukan begitu non tapi..." percuma jika dia menjelaskan pasti nona kecilnya tidak akan mengerti. Yang terjadi nanti malah Yeri merajuk dan akan mengadu pada ayahnya.

Menghela napas panjang sembari mengusap dadanya. Ia harus sabar menghadapi Yeri si gadis kecil ini.

"Huh!"

HUG ME (Hope 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang