11

882 137 22
                                    

Setelah mendengar penjelasan dari pengasuh Yeri Suho bergegas pergi ke kamarnya.

"Sayang!"

Suho dengan sigap menangkap tubuh Irene yang oleng dan hampir terjatuh.

"Hei, are you okay?"

Wajah Irene terlihat pucat membuat Suho khawatir. ia pun menuntun istrinya agar duduk di kasur.

"Gwencahana, Aku gak papa" balas Irene terdengar serak.

Suho menggeleng. ia menempelkan telapak tangannya pada kening Irene. Panas. Itulah yang dirasakannya.

"Jangan berbohong, kau demam Rene-ya"

Suho tak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya jika menyangkut  kesehatan Irene.

"Aku akan panggil dokter"

Sebelum pergi Irene sudah mencekalnya.

"Tidak perlu. Aku hanya butuh istirahat"

"Tapi Rene-ya..."

"Tidak. Aku bilang aku baik-baik saja"

Suho pun akhirnya mengangguk. Memutuskan untuk tidak menghubungi dokter.

"Yasudah. Tapi kamu harus minum obat arra?"

Irene mengangguk pelan.

"Baiklah, tunggu sebentar. Oppa akan ambilkan obatnya"

■■■


Dikamar Yeri.

Sang pengasuh dengan setia menemani Yeri yang tengah berbaring dengan mulut yang tersumpal sesuatu. Tangannya yang menepuk-nepuk punggung Yeri agar terasa nyaman.

Pulang tadi pengasuh itu langsung mengganti pakaian Yeri dengan baju yang baru karna tadi sedikit basah akibat hujan deras. Dan sehabis lelah menangis Yeri meminta susu kesukaannya. Pengasuh itu tak segan langsung membuatkannya.

Awalnya Irene yang ingin membuatkan susu Yeri. Namun karna tak tega melihat kondisi Irene yang masih basah kuyup ia menolak. Ia menyuruh agar Irene mengganti baju dahulu karna takut nyonya nya sakit.

"Non Yeri makan ya?" Bujuk pengasuh itu karna sedari tadi Yeri belum makan apapun selain susu.

Yeri menggeleng sembari bergumam dengan mulut yang masih tersumpal penghujung botol susu itu.

"Wae? Non Yeri harus makan. Nanti kembung loh kalo minum susu terus"

Yeri diam tidak menanggapi. Ia malah melamun sembari menikmati susu formulanya.

Sang pengasuh menghela napas. Jika posisi Yeri sudah seperti ini akan susah membujuk Yeri untuk makan.

Lima menit Yeri menikmati susu itu lalu  lama kelamaan Yeri memejamkan matanya tertidur. Pengasuh itu melihat Yeri terlihat gelisah dalam tidurnya.

Karna penasaran ia menempelkan telapak tangannya pada kening Yeri.

"Gak panas" heran pengasuh itu.

"Engh" lenguh Yeri terlihat tidak nyaman.

"Sst tenang ya" ucap pengasuh itu menenangkan Yeri.

HUG ME (Hope 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang