Happy Reading...
Flasback on
Seminggu berlalu, kabar baik maupun Buruk Suho dapatkan sekaligus. Kabar buruknya, setelah kematian putri semata wayangnya Irene menjadi depresi. Mengamuk setiap malam, menghancurkan semua benda hingga yang paling parah berbicara sendiri seolah ada sosok putrinya disampingnya.
Irene memang sangat kehilangan putri kesayangannya itu. Suho maupun Seulgi pun sama mereka juga ikut kehilangan Yerim. Tapi mereka lebih ikhlas merelakan Yerim dan sangat berbeda dengan Irene yang sebaliknya.
Suho sangat mengkhawatirkan kondisi mental istrinya. Namun Saat itu yang dikhawatirkan Suho bukanlah perihal kondisi mental istirnya saja. Akan tetapi ada satu nyawa lagi yang harus ia jaga dan selamatkan. Dan itu sungguh membuat Suho prustasi akan kondisi Irene yang kian memburuk.
Ya, kabar baiknya dihari kematian Yerim ketika Irene di periksa dirumah sakit, dokter mengatakan jika Irene tengah berbadan dua. Suho yang mendengar itu sangat senang. Ia bersyukur. Setidaknya ada malaikat kecil yang harus ia jaga setelah Yerim meninggal.
Akan tetapi kabar itu tidak bagi Irene. Yang Irene inginkan hanyalah Yerim semata dan tidak mau ada pengganti Yerim. Irene yang terus-terusan ingin Yerim kembali hingga membuatnya depresi berat.
Hari demi hari bulan demi bulan suho merawat istrinya yang tengah mengandung dengan sangat baik. Hingga pada bulan kesembilan Irene akhirnya berhasil melahirkan seorang putri yang cantik. Suho sangat bahagia karena mempunyai putri kembali. Tetapi kebahagiannya tidak berangsur lama. Karena kondisi Irene yang lemah saat hari kelahirannya membuatnya kembali mengalami pendarahan.
Setelah melahirkan anak keduanya mengharuskan Irene koma karena kehilangan banyak darah. Suho maupun Seulgi sebagai orang terdekatnya sangat terpukul akan keadaan Irene. Selama koma itu pun mereka menjaga dan merawat bayi perempuan yang sengaja diberi suho dengan nama Bae Yeri.
Tahun demi tahun kondisi Irene tetap sama tidak ada perubahan hingga tahun kelima Irene sadar Dan pada waktu itu suho tidak kunjung memberitahu tentang Yeri dengan alasan karena kondisi mental Irene setelah sadar masih terganggu.
Walaupun tiga bulan terakhir kondisi Irene cukup membaik dengan tidak lagi mengamuk dan hanya melamun saja Suho tidak berani mempertemukan Irene dengan Yeri. Bahkan Suho menempatkan Irene dengan satu ruangan dan ruangan itu tidak boleh siapapun memasukinya kecuali perintah agar Yeri tidak dulu bertemu ibunya sampai saat ini.
Flasback off
"Appa!"
"Imo!"
"Kenapa kalian ninggalin aku?!" Decak Yeri berkacak pinggang. Berdiri di pertengahan pintu dengan bibir yang cemberut.
Suho maupun Seulgi sangat terkejut melihat kemunculan Yeri yang tiba-tiba. Segera Seulgi menghapus air matanya agar tidak terlihat sehabis menangis.
"Yeri, sayang kenapa disini?" Tanya Suho berusaha tenang. Ia berjongkok agar menyetarakan tingginya dengan Yeri.
"Appa yang seharusnya kenapa disini, huh?"
Yeri masih belum menyadari seseorang yang tengah duduk di belakang Suho.
"Ah itu, Appa emm appa..."
Suho bingung. Tidak tau harus menjawab apa. Ia malah menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Itu Ap--"
"Permisi tuan ini makanannya"
Ucapan Suho terpotong karena kemunculan pelayan yang biasa mengantar makanan untuk Irene.
"Astaga! Non kok bisa disini!" kaget sang pelayan melihat Yeri ada disana.
"Tuan, Non Yeri?"
Habislah sudah. Rahasia yang selama ini mereka tutupi telah terbongkar. apakah ini waktunya mereka harus memberitahu Yeri?
"Yeri!" Panggil Seulgi.
"Ikut Imo yuk" ajak Seulgi ingin menggendong ponakannya tapi tidak jadi karena Yeri menolak dan malah menatap sesuatu.
"Bibi, ini untuk siapa?" Tanya Yeri menunjuk kearah makanan yang dibawa pengasuhnya.
Karena tidak ada jawaban Yeri menatap sekitar. Dapat. Ia mendapati seorang wanita yang duduk di sana.
"Hai"
Uhuk!
Suho hampir saja tersedak oleh ludahnya sendiri karena terkejut. Telinganya tidak salah mendengar sesuatu yang selama ini ia harapkan.
"Unnie" kaget Seulgi tidak bisa menutupi kebahagiannya.
Dapat mereka lihat, Irene tengah tersenyum manis pada Gadis kecil di depannya. Tangannya melambai seperti menyapa.
Ternyata sedari kemunculan Yeri, Irene tengah memperhatikan semuanya termasuk Yeri.
"Appa"
"Y-ya sayang" Jawab Suho masih dengan keterkejutannya.
"Tante itu siapa?" Tunjuk seorang gadis kecil
Pria itu tertegun.
"Itu...."
Tubuh Yeri beringsut mundur ketika wanita yang di pertanyakannya bergerak menujunya
"Appa" Cicit Yeri
Ia langsung bersembunyi di balik punggung sang ayah. Tangan mungilnya mencengkram ujung baju Suho. Mendadak Jantungnya berdebar karena takut.
"Hai" sapa Irene lagi yang sudah berjongkok menyetarakan tinggi Yeri.
Semua orang disana hanya diam Masih dengan keterkejutan mereka. Membiarkan Irene yang berusaha berbicara dengan Yeri.
Tangan Irene perlahan menyentuh wajah Yeri. Mengusapnya dengan lembut. Hatinya menghangat ketika dirinya berdekatan dengan gadis kecil di depannya. Entah siapa itu, Hati Irene berkata ia harus menyapa gadis kecil itu.
"Kamu cantik"
Seulas senyuman tercetak di bibir Irene.
Sedetik, dua detik terjadi keheningan hingga detik berikutnya terdengar suara tangis yang menggelegar. Ya itu Yeri.
"Huaaaa!"
"Hiks! Hiks!"
☆☆☆☆
Akhirnya nongol juga tuh nyai😌
Sekian terimakasih. Happy weekend dan selamat menunggu part selanjutnya
✨Jangan lupa vote komen sebanyak-banyaknya yak✨
•
•
•
See you♡
Cirebon, 13 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
HUG ME (Hope 2)
Teen Fiction"Appa!" "Yes baby, ada apa hm?" "Tante itu siapa?" Tunjuk seorang gadis kecil Pria itu tertegun. "Itu...." WARNING, CERITA INI HANYALAH FIKSI BELAKA!!!