15

787 138 33
                                    

Gadis kecil itu mengeliat dari tidurnya, matanya mengerjap beberapa kali sebelum ia bangun sepenuhnya. Gadis cilik itu tidak lain dan tidak bukan adalah Yeri.

Setelah sepenuhnya tersadar Yeri melihat jam dinding dikamarnya. Pukul enam Sore.

Satu detik.

Dua detik.

Hingga di detik ketiga mata Yeri membulat. Hampir saja ia terlambat menonton Kartun kesayangan yang biasa tayang sore ini.

Dengan buru-buru Yeri turun dari kasur karena ingin cepat-cepat pergi keruang keluarga yang ada televisinya. Ya, walaupun mampu Suho sengaja hanya menempatkan satu tv di rumahnya dan itu pun tempatnya diruang keluarga.

Kaki kecil Yeri terus berlari karena tak ingin ketinggalan melihat tayangan kartun kesukaanya. Dirinya tak peduli jika pakaiannya sudah berganti dengan pakaian baru yang bergambar kelinci itu. Yang terpenting dirinya harus segera ke bawah dan menonton kartun.

Yeri yang berlari tak memperhatikan jalan sama sekali hingga tepat Yeri ingin melangkah ke tangga pertama tubuh Yeri tidak seimbang dan pada saat itulah Tubuh Yeri terjatuh dan terguling beberapa kali hingga kepalanya membentur lantai.

"Eung hiks hiks Appa sakit hiks" tangis Yeri merasakan pusing di kepalanya.

"Sssst...Iya Appa tiup biar gak sakit ya" ucap Suho meniup kening Yeri yang terlilit perban.

"Hiks hiks"

"Dont cry baby, dont cry"

Suho menjadi tidak tega melihat Yeri  menangis mengatakan sakit. Bahkan Sejak Yeri sadar Yeri terus mengeluh seperti itu.

Lama menangis akhirnya berhenti juga walau masih sesegukan. Entah kenapa jika Yeri sakit ia akan menjadi lebih manja.

"Yeri makan dulu ya biar gak sakit kepalanya"

Yeri mengangguk mengiyakan karena sedari tadi Yeri memanglah sedang kelaparan karna belum makan.

Lantas Suho pun mengambil sebuah totbag berisi makanan dinakas. Ia sengaja karena sudah tahu bahwa Yeri tidak akan suka makan makanan rumah sakit. Dan karna itulah ia menyuruh bibi Yoon untuk membuatkannya dari rumah.

Satu persatu Suho keluarkan itu beberapa menu kesukaan Yeri termasuk minuman juga.

"Yeri mau sama apa? Ayam goreng apa telur mata sapi?" Tanya Suho menawarkan menu yang dibawa.

Yeri nampak tak menjawab namun matanya terus menatap sebuah minuman yang sudah beberapa hari tidak meminumnya. Suho yang mengerti pun mengambil lalu menawarkan pada Yeri.

"Susu mau?"

Yeri mengerjap mencerna perkataan ayahnya. Setelah itu Yeri mengangguk malu-malu. Kepalanya menunduk karena takut ayahnya marah.

Melihat itu Suho terkekeh. Ia tau apa yang di inginkan putrinya selama ini.

"Tak apa sayang. Appa gak akan marah" ucap Suho mengacak gemas rambut Yeri.

"Tapi makan dulu ya"

Yeri mengangguk antusias. Ia sudah tak sabar ingin mencicipi susu kesukaannya lagi.

Dengan telaten Suho pun menyuapi Yeri. Hingga tak lama makanan itu pun habis tak tersisa. Suho senang karna Yeri sakit pun dia mau makan bahkan sampai habis.

HUG ME (Hope 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang