"Eomma"
"Hm"
"Yerim gak mau punya adik"
Irene yang tadinya berbaring kini bangun dengan posisi duduk.
"Loh kenapa, sayang?"
"Yerim gak suka. Adik itu nakal. Susah di atur." Jelas Yerim yang tau dari teman sekelasnya.
Teman Yerim juga mengatakan bahwa adik itu selalu merebut apa yang di miliki kakaknya. Yerim tidak suka di rebut makanya tidak berkeinginan memiliki adik dan langsung berbicara pada ibunya.
"Tapi kalo adik itu bisa jadi temen kamu nanti"
Yerim kembali menggeleng. "Yerim gak mau Eomma." Kekeh Yerim.
"Kalau terlanjur bagaimana?" Tanya Irene lagi.
"Pokoknya Yerim gak mau punya adik, Titik!"
"Sayang~"
"Eomma harus janji sama Yerim, Gak boleh buat adik buat Yerim. Appa juga, ya?"
"Tapi--"
"Huaaa! Eomma harus janji huaaa!" Yerim menangis histeris Karna Irene tidak menyetujuinya.
Irene yang melihat putrinya menangis gelagapan. Buru-buru ia menenangkan putrinya.
"Sst iya sayang. Eomma Janji gak bakal buat adik buat kamu" ucap Irene untuk menenangkan putrinya.
"Promise?" Yerim memberikan jari kelingkingnya agar Irene berjanji.
"Hm, promise"
Irene terbangun dari mimpinya. Napasnya memburu juga keringat yang mengalir di keningnya. Segera ia mengambil air minum di nakas lalu meneguknya hingga tandas.
"Huh! Mimpi itu lagi" gumamnya sembari mengusap keringat di dahi.
"Maaf sayang" sesal Irene begitu menyadari kesalahannya. Memiliki anak lagi selain Yerim Putri kesayangannya.
Karna tak mau mengingat kesalahannya lagi Irene pun bangkit dari kasurnya lalu berjalan ke arah kamar mandi. Ya, ia memilih akan mengguyur seluruh tubuhnya dengan air dingin. Walau sudah larut malam Ia tidak peduli yang pasti itu adalah satu-satunya cara agar dirinya lebih tenang.
☆☆☆☆
Hari ini Suho sedang free dari pekerjaannya. Oleh karena tidak ada pekerjaan akhirnya memutuskan untuk mengajak istri juga anaknya pergi keluar. Namun bukannya mereka bertiga tapi berempat karena ada Lisa. Ya, Lisa dititipkan Jennie pada Irene terpaksa Lisa juga ikut keluar dengan mereka.
"Paman kita mau kemana?" Tanya Lisa yang duduk di belakang bersama Yeri.
"Paman akan ajak kalian jalan-jalan"
Mendengar kata jalan-jalan Lisa bersorak senang.
"Asikk kita jalan-jalan!"
Suho tersenyum lalu melirik kaca untuk melihat putrinya.
"Yeri, kamu senang?"
"Ne, Appa"
Yeri juga ikut senang karena ini adalah pertama kalinya ia jalan-jalan bersama sahabatnya.
Namun berbeda dengan Irene yang tidak peduli mereka akan kemana. Lihat saja, saat ini ia tengah sibuk dengan ponselnya karena pekerjaan. Padahal Suho sedari di rumah mengatakan selama mereka menghabiskan waktu bersama jangan memikirkan pekerjaan namun Irene keras kepala tidak mau mendengarkan perkataan suaminya.
![](https://img.wattpad.com/cover/289845989-288-k472744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HUG ME (Hope 2)
Teen Fiction"Appa!" "Yes baby, ada apa hm?" "Tante itu siapa?" Tunjuk seorang gadis kecil Pria itu tertegun. "Itu...." WARNING, CERITA INI HANYALAH FIKSI BELAKA!!!