Direstoran Yeri nampak tidak bersemangat. Biasanya Yeri akan membalas kejahilan sang imo yang terus mengganggunya namun kali ini berbeda Yeri hanya diam saja membuat mereka yang melihat perubahan Yeri terheran-heran. Tak lama makanan yang di pesan pun datang.
"Terimakasih"
Setelah mendapat pesanan masing-masing mereka pun memulai untuk menikmati makanannya.
"Kajja, kita nikmati makanannya"
Srek
Irene menggeserkan piring yang berisi nasi plus ayam goreng pada Yeri.
"Dimakan ya" ucap Irene mengelus rambut Putrinya.
Lima menit kemudian makanan Yeri masih utuh. Tidak dengan ke empat wanita itu yang sudah sisa setengah.
Irene yang menyadari itu langsung mengambil piring Yeri.
"Buka mulutmu, aaa..."
"mmm" Yeri menggeleng.
"Kenapa?" Tanya Irene.
"Gak mau"
Entah kenapa Yeri tidak berselera untuk makan walau dengan ayam goreng kesukaanya.
"Kenapa gak mau?" Kali ini Seulgi yang angkat bicara. Ya, ia juga tadi melihatnya.
"Yeri ga suka ayam gorengnya ya? Kalau begitu ayo pes--"
"Aw!" Pekik Wendi karena merasakan sakit pada pinggangnya.
Ia mendelik tajam pada Seulgi.
"Wae? Kenapa mencubitku?" Tanya Wendi tak terima.
Wendi tidak tahu saja Yeri itu sangat suka ayam goreng. Jadi mana mungkin Yeri tidak suka.
"Kau tidak tau apa-apa. Cukup diam dan habiskan makananmu"
Wendi menggeram. Ingin membalas namun tidak jadi karna Yeri duluan yang bicara.
"Eomma, Yeri mau pulang~" pinta Yeri.
"Tidak jangan pulang dulu. habiskan dulu makananmu, Yeri" ucap Seulgi membantah.
"Yeri mau pulang, Eomma~" rengek Yeri memegang lengan Irene.
"Iya nanti pulang. Tapi makan dulu ya"
"Shireo! Yeri maunya pulang, Eomma~"
Irene pun bingung. Ingin menuruti namun tidak bisa karena Seulgi yang membawa mobilnya.
"Gi, gimana?" Tanya Irene pada Seulgi.
"Yeri kita akan pulang. Tapi tunggu kita selesai makan. Kalau mau pulang pulang sendiri sana!"
"Baiklah Yeri pulang sendiri!" Putus Yeri.
Seulgi tertawa. Mana mungkin ponakannya berani pulang sendiri. Suara kursi di geser.
"Hei, mau kemana?" Cegah Irene memegang lengan Yeri.
"Yeri mau pulang sendiri, Eomma"
"Jangan. Itu bahaya sayang"
"Biarkan Unnie, aku pastikan dia tidak akan berani melakukan itu"
Yeri direndahkan pun merasa kesal. Ia turun dari kursi dan langsung berlari menuju pintu restoran.
"Yeri!" Panik Irene.
"Unnie kau serius?" Tanya Joy yang sedari tadi memperhatikan.
"Hm, sebentar lagi dia akan kembali"
Seulgi melanjutkan lagi makannya. Sedangkan ketiga wanita disampingnya menatap cemas kepergian Yeri yang masih berlari menuju pintu restoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUG ME (Hope 2)
Teen Fiction"Appa!" "Yes baby, ada apa hm?" "Tante itu siapa?" Tunjuk seorang gadis kecil Pria itu tertegun. "Itu...." WARNING, CERITA INI HANYALAH FIKSI BELAKA!!!