9

896 146 21
                                    

"Seulgi-ya"

"Ya"

"Dia sangat mirip" ucap Wendi menatap gadis kecil yang tengah bermain di halaman sendirian dengan boneka-bonekanya.

Seulgi mengangguk setuju. Memang dari segi wajahnya, Yeri sangat mirip dengan kakaknya. Akan tetapi sikapnya sangat berbeda dengan kim Yerim dulu.

"kau benar, Tapi jika dilihat dari sikapnya mereka sangat berbeda"

"Ohya?"

"Hm, dia sangat menyebalkan"

Seulgi kembali meminum jusnya. Tak sengaja ia menatap Joy yang diam saja.

"Sooyoung-ah"

"Ne"

"Kau...bagaimana menurutmu?"

"Dia sangat manis" Jawab Joy.

Memang Joy sudah tahu jika sahabatnya punya adik. Karna dulu mereka berbeda kota alhasil Joy baru mengetahui wajah Yeri. Lagi pula ia tidak menyangka akan kembali bertemu dengan keluarga Sahabatnya lagi.

"Ah tentu saja. Dia manis sepertiku"

Uhuk! Uhuk!

Wendi mengatur napasnya setelah tersedak.

"Ya! Kau pede sekali!"

"Memang benar, iyakan Joy?" Ucap Seulgi meminta dukungan.

Joy tersenyum paksa. Daripada mengamuk ia mengiyakan sajalah.

"Gi imo!"

Mereka menoleh. Dilihatnya Yeri yang tengah menghampiri mereka.

"Ya, ada apa?"

"Yeri mau beli itu" tunjuk Yeri pada tukang jualan yang tidak sengaja lewat di depan gerbang.

"Itu apa?"

"I.tu" Yeri menekan katanya.

"Apa yer ngomong yang jelas"

Yeri yang juga tidak tahu namanya menghentakan kakinya kesal.

"Ih imo ayo beli itu" kekeh Yeri.

Seulgi pun bangkit. Ingin melihat jelas pedagang yang lewat itu.

"Oh itu, itu namanya permen kapas" Jelas Seulgi.

"Iya, mau beli itu"

"Yasudah, ayo kita beli" ajak Seulgi namun terhenti karena Yeri malah diam saja.

"Katanya mau beli, ayo"

Yeri menggeleng kepalanya.

"Aku disini aja, gi imo yang beli"

"Yak aishh! Kau ini..." Greget Seulgi.

Ia pun akhirnya pergi sendiri. Memang sangat menyebalkan ponakannnya itu.
Sementar Joy dan Wendi tertawa melihat tingkah Yeri kecil.

"Hai" sapa Wendi pada Yeri yang berdiri menunggu Imonya.

"Yeri"

Merasa dipanggil Yeri menoleh

"Kalian siapa?" Tanya Yeri.

"Ini Joy panggil aja Unnie dan Aku Wendi, panggil aja..."

"Tante Wen mau ngapain disini?" Ucap Yeri langsung memotong ucapan Wendi.

Wendi meringis. "Tante?"

"Hem tante ngapain?" Ulang Yeri.

"Kami mau ketemu kamu"

Yeri mengeryit. "loh memangnya kita
pernah bertemu ya?"

Wendi menggeleng. "E-eng Belum sih"

Dan datanglah Seulgi dengan satu bungkus rambut nenek yang dibelinya tadi.

HUG ME (Hope 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang