Bab 16🐰

63 12 19
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Perkiraan cuaca hari ini, cerah. Sangat cerah, secerah hati Areska. Iya, entah kenapa cowok itu terlihat bahagia hari ini ketika berjalan seorang diri menuju kantin. Bahkan beberapa pasang mata memperhatikan  tak ia pedulikan.

Areska menghampiri teman-temannya yang sudah berada di kantin, tanpa dosanya menyendokkan sesendok es krim ke dalam mulutnya yang hendak di lahap Natasha. Lalu ia duduk manis di samping Juna. Sedangkan si cantik Natasha merengut kesal.

"Iih, Ares! Es krim gue!" pekiknya seraya berdecak sebal. Sedangkan si pelaku malah tersenyum polos tanpa merasa bersalah.

Sudah kebiasaan Areska seperti itu, selain suka di traktir dia juga suka mencomot makanan milik teman-temannya. Tidak tahu malu memang. Tapi begitulah sifat buruk seorang Areska Rafendra.

"Jambak aja Nat, nih kayak gini nih..." ucap Juna lalu dengan sengaja menjambak rambut depan Areska membuat cowok itu mengaduh.

"Sakit, bego!" pekik Areska merapikan kembali rambutnya. Namun hal itu juga sebagai hiburan untuk Natasha bahkan Arjun sampai geleng-geleng kepala.

"Eh, btw si Valter kemana? Kok nggak keliatan batang idungnya?" tanya Areska kini beralih menyendokkan somay milik Juna ke mulutnya.

"Biasa anak rajin. Baca buku kali di perpus. Emang lo? Kagak ada rajin-rajinnya," celetuk Juna pada Areska.

"Yeeeu, sapiun. Mentang-mentang dapet paralel 1 guenya di tindas," balas Areska tak di pedulikan Juna.

"Eh, ngomong-ngomong soal rajin, hari ini gue ada tugas kelompok sama anak-anak kelas di rumah gue. Lo pada mau ikut nggak?" ajak Areska pada teman segengnya.

"Jadi maksud lo ngajakin kita biar bantuin tugas-tugas lo gitu?" tanya Juna terdengar menuduh. "Gue sih ogah, mending mandiin kucing jalanan gue." lanjut Juna berpendapat. Karena usulannya itu juga di setujui Natasha dan Arjun.

Areska manggut-manggut. "Ooh, syukur deh kang matre makanan nggak ada yang ikut. Bisa hemat dikit lah gua," ujar Areska.

Natasha, Juna serta Arjun saling mengerutkan dahinya, bingung. "Maksud lo?" tanya ketiganya terdengar kompak, bahkan menatap Areska intens.

Areska tersenyum smirk. "Tadinya gue mau pesen banyak makanan buat temen-temen sekelas gue, sekalian pesta kecil-kecilan gitu. Yaaa, sekali-kali lah gue boros demi temen-temen gue. Kapan lagi coba." Areska menyombongkan diri.

Sepertinya mendengar hal itu ketiga temannya tergiur karena sekali dalam hidup Areska akhirnya mau mentraktir mereka makanan.

"Serius lo Res?" tanya Arjun tampak tak percaya. Biasanya jika menyangkut makanan Areska lebih suka yang gratisan, dan biasanya yang membayar Arjun. Tapi kali tumben sekali dia mau berbaik hati.

"Serius! Tapi karena kalian nggak mau, ya alhamdulillah--"

"Siapa bilang? Orang gue mau kok. Tadi 'kan gue cuma becanda Res, hehehe." Juna terkekeh menyebalkan di mata Areska. "Nanti lo mau gue ajarin matematika? Fisika? Bahasa? Atau sejarah? Tenang, nanti gue bantuin belajar," ucap Juna lagi sok perhatian membuat Areska mencibir.

ARESKA [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang