Bab 4🐰

118 18 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aduh, senyumnya nggak kuat^^°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aduh, senyumnya nggak kuat^^
°°°



Suasana hati Areska sepertinya tidak baik-baik saja, lihatlah bagaimana dirinya menduduki bangku kelas tak bersemangat. Hari-hari biasanya-- setiap pagi ia selalu menyapa teman sekelasnya dan itu wajib di lakukannya. Namun sekarang sapaan manis itu tak terdengar pagi ini.

Arka yang tengah menyalin tugas dari teman ceweknya mengerutkan dahi bingung ketika melihat wajah kusut Areska.

"Kalau di tebak, ini muka pasti habis di kejar rentenir," kelakar Arka menunjuk wajah Areska dengan telunjuknya yang memegang pulpen.

"Tau aja lo," kekeh Areska membalas. Bukannya marah, dia malah menertawakan candaan Arka.

"Kenapa si lu? Nggak biasanya gue liat muka lo begitu." Arka menutup buku tugasnya, bertanya keadaan Areska yang tak biasanya sepertinya lebih menarik.

"Gue ... galau," aku Areska tanpa di tutup-tutupi walau sedikit ragu ia mengatakannya.

Arka tampak berdiri dari duduknya seraya memukul meja. Wajahnya tampak meledek. "YAAAAHAHAHA, sejak kapan seorang Areska galau? Kayak punya pacar aja lo."

Areska melirik datar teman sebangkunya, ingin sekali dia tendang ke rawa-rawa jika tak mengingat dia terlalu malas melakukannya. Beruntung sekali Arka kali ini.

"Emang lo punya pacar?" tanya lagi Arka sengaja meledeknya.

"Enggak," jawab Areska dengan polosnya. Cowok itu menggeleng-gelengkan kepalanya bak anak kecil.

Semburat tawa lepas dari bibir Arka begitu saja ketika mendengar jawaban Areska. Temannya itu benar-benar lucu.

"Lah, terus lo galau kenapa, samsul?"

"Karena cewek."

"Katanya lo nggak punya cewek, gimana sih lo?"

"Orang galau 'kan nggak harus punya pacar. Sekarang gue tanya balik, lo pernah galau karena cewek nggak? Tapi nggak pacaran."

"Pernah."

"Nah! Itu bego, sama aja lo. Makanya jangan suka ngatain orang!" delik Areska mengundang cengiran Arka.

ARESKA [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang