08. Too Painful Feeling

197 20 11
                                    

Vote sebelum membacaHappy reading♡ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sebelum membaca
Happy reading♡
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

《● You for Me ●》
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Langkah kaki Jaemin berjalan lunglai menyusuri jalanan sepi ini. Benar-benar seperti tidak bertenaga, beberapa kali tubuhnya seperti terhuyung ke samping dengan matanya yang juga hanya menatap kosong jalanan yang di pijakinya. Lemas, tubuhnya lemas. Matanya juga terlihat sayu dengan dada yang masih terasa sesak meskipun sudah beberapa jam berlalu.

Wajahnya meringis ketika dengan tiba-tiba kepalanya mulai berdenyut.

Ah, jangan sekarang!

Tangan kanan Jaemin terangkat untuk memegang kepala sebelah kanannya. Sempat meringis lagi, dia baru ingat ada luka di sana.

Pandangannya menatap sayu lagi ke depan. Jaemin jadi teringat dengan kejadian beberapa jam yang lalu, dia benar-benar tidak tega melihat Jeno di pukuli oleh ayahnya seperti itu. Jeno tidak melawan, lelaki itu hanya diam ketika ayahnya berkali-kali memukul punggungnya dengan stick golf.

Kata bibi, Jeno yang biasanya pulang les di atas jam sembilan, tadi sudah pulang di sekitar pukul tujuh malam. Tentu saja hal itu membuat Donghae yang saat itu sudah di rumah marah kepada anak itu. Jeno menjawab jujur saja kalau dia memang tidak berangkat les.

Sampai itu bibi bercerita kepada Jaemin tadi, tentang alasan apa Jeno sampai tidak les, bibi tidak tahu itu. Karena katanya saat lelaki itu di pukuli ayahnya memang dia diam saja, tak mau menjawab apa yang membuatnya tidak berangkat les.

Yang membuat Jaemin tidak menyangka adalah, kata bibi, Jeno memang sering mendapat pukulan dari Donghae seperti ini. Kesalahan sedikit saja pria itu akan menghukumnya.

Pria itu benar-benar ... argh.

Hal yang lebih membuat Jaemin terkejut lagi, tadi saat dia melihat kejadian itu dengan matanya langsung. Ya. Saat pria itu menarik rambut Jia yang tengah posisi jongkok, menariknya ke atas hingga membuat gadis itu berdiri. Sekuat itu tarikan tangannya pada rambut anak perempuannya.

Benar-benar tega.

Donghae sampai bisa memperlakukan anak perempuannya sendiri seperti itu. Mungkin, mungkin memang anak pertama dan kedua pria itu benar-benar mewarisi sifatnya. Ketika melihat Donghae seperti itu memang itu yang bisa Jaemin simpulkan.

Masih ingat bukan ketika Jihyo beberapa kali juga menjambak rambut Jia? Dan juga Jaehyun yang dengan tiba-tiba memukul wajahnya saat dia benar-benar tidak tahu dimana letak kesalahannya.

Ah, benar-benar menakjubkan mereka ini.

"Jaemin?"

Suara memanggilnya membuatnya yang sejak tadi berjalan sambil sesekali menunduk itu mendongak, matanya menangkap wajah yang kini tersenyum ke arahnya.

[4] YOU FOR ME ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang