40. Beautiful in Its Time

169 11 22
                                    

Vote sebelum membaca
Happy reading♡
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Song recommendation :
IU - Knee
(Dengerin pas bagian adegan² terakhir hshs)

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

《● You for Me ●》
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Jaemin tersenyum manis menatap wajah itu dari samping. Wajah Jia yang cantik, yang sejak tadi sesekali menunduk karena tengah mengupas apel untuknya.

Sejenak matanya terpejam, dia meringis menahan sakit dan pusing di kepalanya. Tidak ingin gadis itu tahu dan menyadarinya, dia hanya bisa menahan ringisannya dalam diam. Pandangannya lalu teralihkan ketika wajah yang sejak tadi di pandanginya itu terangkat.

"Na? Nggak papa?"

Dapat pertanyaan seperti itu, Jaemin menggeleng pelan lalu tersenyum lembut, "Nana nggak papa."

Jia membalas senyuman itu, lalu di lanjutkan dengan menyuapkan buah apel yang sudah di kupasnya tadi ke mulut Jaemin.

Tidak ada tanda-tanda Yoona disini, wanita itu tengah pulang sebentar. Jeno-pun tidak ada, lelaki itu harus les.

"Jia seneng Nana udah bangun."

Jaemin menatap mata cantik itu yang masih setia menatapnya senang, hingga kemudian terhenti dan tergantikan dengan tatapan sedih.

"Jia kira ... Jia bakal kehilangan Nana ..." gumamnya lirih.

"Jia kira bakal kehilangan orang yang Jia sayang lagi."

Jaemin yang mendengar itu lantas tertegun, iya, gadis itu juga pernah kehilangan seseorang yang paling di sayang di hidupnya. Sosok ibu, gadis itu sudah kehilangannya sejak remaja.

Dia lantas tersenyum lembut lalu meraih telapak tangan gadis itu untuk di genggamnya.

"Nana disini kok. Nana disini sama Jia," Dia mengelus lembut punggung tangan itu, menggenggamnya erat, "udah jangan sedih. Nanti makin cantik." Kekehnya kecil.

"Jia pengen bilang makasih sama bunda Yoona."

Jaemin mengernyit, "kenapa?"

Gadis itu tersenyum, "udah ngelahirin malaikat baik kayak Nana. Dan Jia juga pengen bilang makasih sama Tuhan, karena udah mempertemukan Jia dengan malaikat baik itu."

Jaemin terkekeh kecil lagi lalu menatap mata itu dalam, kemudian dia sedikit mencondongkan tubuhnya untuk mengecup kening itu. Hal tersebut  lantas membuat Jia memejamkan matanya sejenak.

"Na, nanti kalo Nana udah sembuh dan pulang dari sini, main ke sungai Han lagi, ya? Jia pengen beli cotton candy lagi." Pintanya senang.

"Hm? Cotton candy?"

Jia mengangguk sambil tersenyum senang.

"Kayak gini?"

Mata Jia seketika membulat saat dengan gerakan cepat Jaemin mendekatkan wajah kepadanya dan langsung mengecup bibirnya, hingga tidak lama kemudian lelaki itu menjauhkan wajahnya lagi sambil tersenyum manis.

Yang di rasakan Jia sekarang ini adalah malu. Dia sangat malu dan tidak menyangka kata-kata tadi akan membawanya ke sana. Ya, dia tentu saja ingat, mereka saat itu kan berciuman untuk yang pertama kali di balik cotton candy, di pinggiran sungai Han.

Ah, dia benar-benar merutuki kebodohannya. Lihatlah, Jaemin yang tengah tersenyum manis seperti itu kepadanya malah membuatnya semakin malu.

Sementara Jaemin kembali terkekeh, dia mengacak pelan pucuk kepala gadis yang saat ini masih menutupi pipi merahnya.

[4] YOU FOR ME ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang