35. All About You

138 11 32
                                    

Vote sebelum membacaHappy reading♡ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sebelum membaca
Happy reading♡
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

《● You for Me ●》
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

"Paman, dua ya?"

"Baik."

Jaemin tersenyum ramah kepada paman penjual ice cream di hadapannya. Pandangannya lalu menatap ke sekeliling, sesekali merapikan rambutnya yang berantakan karena angin.

Kini, dia tengah membeli ice cream pesanan Chenle dan Jisung yang duduk tak jauh darinya. Mereka sudah menyelesaikan belajar mereka pagi tadi, dan saat ini, ketiganya tengah berada di pinggiran sungai Han yang waktu itu mereka datangi juga untuk bermain.

Ya, Chenle dan Jisung yang meminta kesini. Kedua anak itu sekarang tengah beristirahat sejenak setelah cukup lama tadi mereka sangat senang bermain bola yang di bawa dari rumah.

Senyum terukir di bibir Jaemin ketika melihat sepasang remaja lelaki dan perempuan tengah menaiki sepeda bersama di sana. Jadi mengingatkannya dengan Jia. Dia terkekeh kecil ketika mengingat apa yang mereka lakukan di balik cotton candy milik gadis itu yang tinggal setengah.

"Paman, saya satu."

Kepalanya refleks menoleh ketika mendengar suara itu. Jaemin sangat mengenalnya, dia sangat mengenal suara itu.

"Jia ...."

Gadis yang masih tersenyum sambil memandangi ice cream itu pun menoleh ketika namanya di panggil. Dan seketika dia melunturkan senyumnya sedikit terkejut melihat keberadaan Jaemin. Namun tidak lama kemudian dia kembali tersenyum.

"Nana?"

Lelaki itu tersenyum tipis membalasnya, kemudian pandangannya teralihkan lagi ketika ice cream pesanannya sudah jadi. Tidak lama, pesanan milik Jia-pun sudah jadi.

Saling canggung, keduanya masih belum ada yang melangkahkan kaki mereka untuk pergi.

"Nana ... sama siapa?"

Jaemin tersenyum dan menunjuk ke suatu tempat dengan dagunya, "sama Chenle dan Jisung."

Mata Jia mengikuti arah pandang lelaki iti, lalu kepalanya mengangguk paham. Dia ingat, hari weekend begini terkadang lelaki itu akan mengajari mereka belajar.

"Nana ... udah nggak marah sama Jia ?" lirihnya menatap lelaki itu takut-takut.

Ya, Jia sangat sedih Jaemin mendiaminya seperti kemarin-kemarin. Dia sedih di abaikan olehnya, dia tidak bisa. Dia benar-benar merindukan lelaki itu.

Merindukan kehadiran Jaemin di sampingnya.

Jaemin yang mendengar pertanyaan Jia beberapa detik yang lalu itu pun menggeleng, dia lalu tersenyum lembut, "Nana nggak pernah marah sama Jia ... Maafin Nana, ya?"

[4] YOU FOR ME ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang