34. I Never Leave You

156 12 29
                                    

Vote sebelum membacaHappy reading♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sebelum membaca
Happy reading♡

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Song recommendation :
Dvwn - No Problem
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

《● You for Me ●》
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Sepeda itu berhenti tepat di depan gedung yang menjulang tinggi di hadapannya, Jaemin menghembuskan napasnya panjang, dia kembali menatap kosong ke depan.

Sejak kemarin dan seharian ini Jaemin terus menahan rasa sesaknya, terus menahan sakitnya. Entah kenapa baru sampai di sini saja matanya sudah mulai memanas. Apalagi jika dia menatap langsung wajah itu?

Di letakannya sepedanya di dekat pintu masuk, dia lalu mulai melangkahkan kakinya memasuki gedung apartemen ini, pun memasuki lift yang akan mengatarnya ke lantai lima. 

Jaemin berjalan terus menyusuri lorong sepi ini, sejenak dia mendongak dan menatap pintu yang masih tertutup itu dengan sedih.

Hingga akhirnya dia memberanikan tangan gemetarnya untuk menekan tombol password pada pintu lalu membukanya.

Sebenarnya juga bundanya sudah memerintahkannya untuk tinggal bersama disini, tetapi rasanya dia masih belum bisa. Sakit di kepalanya masih sering kambuh di malam hari, dan dia tidak ingin membuat bundanya khawatir dengan suara benturan-benturan di tembok yang di ciptakannya.

"Bunda?"

Suara Jaemin mulai tercekat memanggil nama itu. Langkahnya pelan menyusuri apartemen untuk mencari sosok bundanya.

Hingga kakinya berhenti di ruang tv dan melihat bundanya di sana tengah menunduk sambil memeluk sesuatu.

"Bunda ...."

Wanita itu mendongak dan tersenyum lembut melihat kehadiran anak lelakinya, dia lalu menggerakkan tangannya guna menyuruh anak itu untuk duduk di sampingnya.

Nanggala mendekat, dia mendudukkan diri di samping wanita itu. Tetapi ada yang aneh, wajah sang bunda seperti tengah menahan sesuatu.

"Bun ....?"

Mata Jaemin mengarah ke benda yang sejak tadi di peluk bundanya, dan seketika hatinya kembali sakit lagi melihat benda itu. Bingkai foto keluarganya yang mana masih ada sang ayah di sana.

"Bunda nggak papa ..." senyum Yoona tersungging sambil tangannya mengelus rambut putranya.

"Bunda ... tau?"

Yoona tersenyum mengulum bibirnya, wanita itu kembali menatap foto keluarganya yang tengah menunjukkan ekspresi tersenyum lebar menghadap kamera.

"Tadi ada anak laki-laki yang dateng ke sini. Dia bilang, dia sahabat kamu. Gantengnya mirip banget sama anak Bunda ini." Kekeh Yoona kecil mengelus pipi anaknya.

[4] YOU FOR ME ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang