22. Somebody

132 9 14
                                    

Vote sebelum membaca
Happy reading♡
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

《● You for Me ●》
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

"Jia?"

Panggilan suara itu membuat keduanya menoleh, lalu tersenyum ke arah Jiyoon yang baru sampai di samping mereka. Gadis itu sedikit melirik ke bawah dan menatapnya sendu.

"Eh, liat deh, perutnya makin besar."

"Iya, ngapain susah-susah sekolah sih? Mending di rumah ngurusin anak nggak berguna itu, iya nggak?"

"Bener, hamil, di tinggal pacarnya, terus jadi gila, haha kasian banget sih?"

Jaemin yang mendengar itu hanya melirik dengan ekor matanya, kemudian dia melirik lagi Jia yang berjalan di sampingnya, gadis itu terlihat menunduk sambil memegangi perutnya.

"Jangan di dengerin, ya?" bisik Jaemin lembut di telinga kiri gadis itu.

Jia hanya terdiam, pelukannya pada lengan Jaemin semakin mengerat dan dia juga bisa merasakan itu.

Langkah mereka bertiga terhenti ketika ada yang menghadangnya dengan tiba-tiba. Saat Jaemin mendongakkan wajahnya, dia bisa melihat Younghoon dan teman-temannya yang kini berdiri di hadapannya. Lelaki itu menatapnya sekilas dengan sinis, lalu beralih menatap Jia dengan tatapan ... eum, baru kali ini Jaemin melihat cara menatap Younghoon sedikit berbeda dari yang dulu-dulu.

Tatapan Younghoon turun ke perut Jia yang sedikit membesar. Tumben sekali lelaki itu tidak bersuara, Jiyoon saja sampai bingung melihatnya.

Lelaki itu masih terdiam, hingga membuat Jaemin melanjutkan langkah mereka lagi melewatinya dan teman-temannya. Sementara dia masih menatap kosong ke depan, tangannya sedikit terkepal, apalagi koridor mulai ramai dengan murid-murid lain yang mulai membicarakan Jia.

"Diem, sialan!"

Suara keras itu menggema di koridor ini, Younghoon menatap mereka sinis. Lalu tanpa mengucapkan sepatah kata lagi dia berlalu pergi dari sini, membuat Guanlin, Soobin dan juga Sunwoo di belakangnya menatap punggung itu bingung.

Sesampainya Jaemin, Jia dan Jiyoon di kelas, hampir semua anak yang berada di dalam menatap ke arah mereka yang baru masuk.

Masih dengan Jaemin yang menuntun Jia, dan Jiyoon yang menatap anak kelasnya kesal. Jaemin membawa gadis itu untuk duduk di bangkunya, lalu dia juga duduk di bangku sampingnya.

"Nggak malu apa ya masih berangkat sekolah?"

"Iya, emang nggak punya malu banget sih. Udah gangguan mental, hamil, haha, nggak berguna banget hidupnya."

"Kenapa nggak mati aja sih?"

"Haha! Sampah."

Tangan Jaemin terkepal mendengar semua itu, telinganya terasa sangat panas. Matanya melirik ke arah Jia dan lagi-lagi menatapnya sendu, tangannya lalu terangkat untuk menggenggam telapak tangan gadis itu.

Hal itu membuat Jia mendongak dan langsung mendapati senyum manis Jaemin di sampingnya.

Kelas benar-benar ramai dengan mereka yang berbisik-bisik ataupun dengan terang-terangan mengata-ngatai Jia, lantas membuat lelaki yang duduk di depan sana menggeram kesal.

"Diem lo semua!"

Bentakan keras itu langsung membuat semua suara-suara tadi berhenti. Renjun menatap mereka bergantian dengan sinis.

Menghela napasnya kasar, Renjun menghentikan tatapannya kepada Jia di sana, dia menatapnya lembut, lalu beralih menatap Jaemin yang tengah tersenyum tipis ke arahnya.

[4] YOU FOR ME ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang