41. I Get a Little Bit Lonely

163 11 26
                                    

Vote sebelum membacaHappy reading♡ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sebelum membaca
Happy reading♡
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

《● You for Me ●》
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Sepi sekali, Jia merasa suasananya sangat sepi sekarang. Meskipun rumahnya memang hari-hari selalu seperti ini, namun dia kini lebih merasa sangat kosong. Ia melirik sebuah foto tanpa pigura yang terletak di meja belajarnya lalu menatapnya sedih. Matanya mulai memanas lagi setelah kemarin juga dia lama menangis.

Tangannya meraih foto itu, bibirnya tertarik membentuk senyuman tipis. Ah, ini adalah fotonya bersama Jaemin ketika sekolah mereka berlibur ke pulau Jeju.

Foto ini adalah foto yang di ambil oleh Haechan, dan lelaki itu memberikan kepadanya kemarin. Juga memberikan satu cetakan foto lagi kepada Jaemin. Katanya untuk menemani lelaki itu saat dia berada di Gyeongju.

Ya, Jaemin sudah berangkat kemarin ke Gyeongju, lelaki itu akan pulang sebentar ke sana. Dia rindu kampung halamannya dan juga ayahnya. Kampung yang meskipun menjadi kenangan menyakitkan untuknya, dan juga sosok ayah yang meskipun tubuhnya sudah tidak pernah di temukan lagi.

Jaemin sudah di perbolehkan pulang oleh dokter Irene, atau istri sang wali kelas yaitu bapak Suho.

Ah, sebenarnya dia sendiri yang meminta untuk pulang lebih cepat. Tubuhnya masih lemas, kondisinya pun belum membaik, tidak mungkin Irene memperbolehkan pulang dengan keadaan seperti itu.

Tetapi Jaemin sendiri yang meminta, hingga wanita itu merasa kasihan menolaknya kala mengetahui alasannya. Lantas hal itu membuat Jaemin tidak berlama lagi langsung mengemasi sedikit barang yang akan di bawanya pulang ke Gyeongju bersama Yoona.

Jia benar-benar merasa kosong dan sepi, walaupun lelaki itu nanti akan pulang lagi ke Seoul.

"Jia kangen, Na ..." lirihnya memandangi foto itu lama.

Suaranya sudah mulai bergetar dan purau. Dia tidak ingin menangis lagi meskipun pandangannya kini sudah benar-benar mengabur. Terlalu sakit.

Jia masih ingat pesan Jaemin kemarin kepadanya dengan senyum manisnya.

"Bener-bener jaga diri baik-baik, jangan kecapekan. Ada dia juga. Banyak yang sayang sama Jia. Mereka, banyak yang sayang sama Jia."

'Dia' yang Jaemin maksud adalah bayinya, bayi yang ada dalam kandungannya. Dan 'mereka' yang di maksud adalah sahabat-sahabatnya yang lain.

Jaemin seperti bilang kepadanya untuk tidak terlalu memikirkannya ketika dia tidak ada disini. Namun rasanya tidak bisa, sosok Jaemin-lah yang terus ada di pikirannya. Dan juga hatinya.

"Nana juga ... Nana jaga diri yang baik. Minum obat, makan yang teratur, dan balik lagi ke Seoul." Gumamnya lirih.

Senyum tipis masih terukir di bibir Jia, namun ada perasaan senang juga kala melihat foto itu. Foto dimana Jaemin tengah menatapnya lembut. Sangat lembut ... Bahkan lelaki itu tidak melihat ke arah kamera yang di pegang Haechan kala itu.

[4] YOU FOR ME ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang