19. Closer

148 14 24
                                    

Vote sebelum membacaHappy reading♡ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sebelum membaca
Happy reading♡
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

《● You for Me ●》
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Dentuman musik mengiringi jam dinding yang terus berputar, waktu sudah menunjukan pukul 11.48 malam, hampir tengah malam dan keadaan klub ini semakin ramai sejak tadi. Lelaki yang berdiri di belakang meja bartender itu sedari tadi tengah sibuk membuat beberapa minuman. Memang seramai itu.

"Jaem?"

Kepalanya menoleh ke samping "iya, Kak?"

"Buatin minuman ya, nanti anter ke cowok yang duduk di meja deket tangga." Jari telunjuk Johnny mengarah ke depan.

Jaemin-pun mengikuti arah tunjuk Johnny, dan setelah matanya menangkap seseorang yang lelaki itu maksud, kepalanya mengangguk lalu mulai membuatkan minuman dan nanti akan di antarkannya ke sana. Lalu setelah selesai, dia pun keluar dari meja bartendernya dan berjalan menuju tempat itu.

"Selamat malam," sapanya ramah kepada lelaki yang tadi tengah menatap sekelilingnya, hingga perhatian lelaki itu beralih kepadanya, "silahkan."

Jaemin meletakkan minuman itu di meja sang pengunjung. Memang terlihat lelaki itu duduk seorang diri disini, tidak ada siapa pun yang menemaninya. Kepalanya lalu mendongak dan bertemu dengan mata lelaki itu.

Jaemin terkejut.

Bukan terkejut dengan lelaki itu, tetapi terkejut karena dia yang menatapnya sambil melebarkan sedikit kedua bola matanya.

Kenapa dia menatapnya seperti itu? Jaemin ... tidak mengenal.

"Eum, maaf?"

Lelaki itu masih menatapnya seperti tadi, terdiam, tidak ada kata-kata yang dia keluarkan. Tetapi sesaat kemudian pandangannya beralih ke arah lain.

"I'm sorry."

Jaemin menganggukkan kepalanya paham, lantas lelaki itu menatap ke arahnya lagi. Namun tetap saja tidak ada kata-kata lagi yang keluar dari bibir lelaki berjaket hitam di hadapannya ini. Dia hanya bingung dengannya, apakah mereka pernah bertemu sebelumnya? Entahlah. Rasanya tidak pernah.

Hingga Jaemin merasa suasananya jadi canggung. Hanya suara musik keras yang mengisi kecanggungan mereka, sampai dia akhirnya menundukkan kepalanya untuk berpamitan kepada lelaki itu.

Sementara lelaki itu masih menatap kepergian Jaemin dengan tatapan yang sulit di artikan. Rasanya seperti ... Ah, memang benar-benar terkejut. Tangan kanannya mengusap wajahnya kasar, napasnya terasa tertahan, dan dengan cepat meneguk minuman yang tadi pelayan itu bawakan.

"Shit."

.

.

[4] YOU FOR ME ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang