36. U R

146 11 22
                                    

Vote sebelum membacaHappy reading♡ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤSong recommendation :Baekhyun ft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sebelum membaca
Happy reading♡
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Song recommendation :
Baekhyun ft. Doyoung - Doll

ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

《● You for Me ●》
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Pelajaran tambahan bagi kelas tiga baru saja selesai beberapa menit yang lalu. Koridor, halaman, dan juga parkiran sekolah seketika ramai bagi mereka yang akan pulang.

Mark menghembuskan napasnya dan mendongakkan wajahnya lagi ke depan, matanya mengendar kesana-kemari untuk mencari keberadaan gadis itu. Jam kini menunjukan pukul delapan malam, dan malam ini cukup dingin. Tadi saja gerimis kecil sudah datang. Entahlah, sepertinya sebentar lagi turun hujan. Gemuruh kecil juga beberapa kali terdengar.

Pandangan matanya teralihkan oleh dua orang yang baru saja keluar dari gerbang. Mark menatap mereka datar, tetapi ada tatapan bingung juga.

Sedangkan yang di tatap tidak peduli.

"Guan."

Suara itu membuat yang di panggil memberhentikan langkahnya, lalu menatap si pembicara dengan wajah datarnya.

Mark melirik sinis lelaki di samping Guanlin. Ya, dia melirik sinis Jaemin yang berdiri di samping lelaki itu.

Sejak kapan Guanlin bersama dengan Jaemin? Bukankah lelaki itu selalu bersama sepupunya yaitu Younghoon?

Tidak mungkin Guanlin bicara tentang ....

"Guan." Panggilnya sekali lagi sambil mencekal lengan sang empu.

Guanlin menoleh malas, "apaan, sialan? Gue mau pulang." Singkatnya sinis lantas berlalu dari hadapan Mark.

Jaemin yang sejak tadi berdiri di samping lelaki berdarah China itu hanya mengikuti, sesekali ekor matanya melirik Mark yang berada di belakangnya.

Hatinya kembali sesak mengingatnya.

Mark menatap kepergian keduanya sambil menghembuskan napas panjang. Lelaki itu menundukkan kepalanya lagi sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, sebelum sepasang sepatu yang berdiri di hadapannya itu membuat kepalanya terangkat lagi.

Mata mereka bertemu, mata yang menatap Mark begitu dingin. Lebih dingin dan tajam dari hari-hari kemarin.

"Jen."

Bugh!

Pukulan yang tiba-tiba membuat tubuh Mark jatuh tersungkur di atas aspal. Lelaki itu mengusap sudut bibirnya yang terasa mengeluarkan darah, kepalanya kemudian mendongak menatap seseorang di atasnya bingung.

"Mau ngapain lo kesini." Dingin Jeno yang tidak seperti pertanyaan.

"Gue udah bilang, nggak usah ganggu kakak gue lagi. Lo nggak punya telinga?"

[4] YOU FOR ME ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang