43. Don't Say Goodbye

304 13 23
                                    

Vote sebelum membacaHappy reading♡ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sebelum membaca
Happy reading♡
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

《● You for Me ●》
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Beruntung sekali hari ini memang weekend, jadi sesuai yang Jeno katakan kemarin, jika hari ini mereka akan pergi ke rumah Jaemin.

Jaehyun melirik ke belakang dengan ekor matanya, sang adik terlihat sangat ceria sejak kemarin Jeno mendapat telepon dari bunda Yoona. Dalam batinnya dia terkekeh kecil, sebegitu sayangnya adiknya itu kepada Jaemin. Jaemin memang anak yang sangat baik.

Tidak mungkin Jaehyun membiarkan adik-adiknya pergi sendiri ke Gyeongju, dia yang kebetulan tidak ada jadwal kuliah memutuskan untuk menemani mereka menggunakan mobilnya ke tempat itu.

"Seneng banget ya?"

Jia menoleh ketika Jiyoon yang duduk di sampingnya bertanya seperti itu tadi, kepalanya lantas mengangguk dengan senyum yang begitu manis.

"Seneng. Akhirnya bisa ketemu sama Nana lagi." Jawabnya dengan senyum yang masih mengembang disana.

Jeno-pun merasa senang melihat kakaknya sudah ceria lagi seperti ini. Dia menghembuskan napasnya panjang membuat si kakak tertua yang tengah mengemudi menoleh ke arahnya. Lelaki itu tersenyum lembut kepadanya sambil mengangguk kecil.

Hingga tidak terasa mobil milik Jaehyun sudah berhenti di depan sebuah rumah, tentu saja rumah milik Jaemin. Ah tidak, dua rumah, ada rumah satu lagi yang tepat berada di samping rumah Jaemin.

"Huwaaah, sejuk banget disini!"

Jiyoon yang baru saja turun sambil membantu Jia-pun menoleh ke belakang ketika mendengar suara keras tadi. Gadis itu meliriknya sinis. Dasar Haechan, dimana-mana lelaki itu selalu yang paling heboh.

Renjun yang baru turun dari mobilnya langsung saja menendang bokong Haechan dari belakang karena lelaki itu menghalangi jalannya, hingga membuat sang empu hampir saja terjerembab ke depan diiringi dengan dengusan sebal.

Ya, seperti inilah. Semuanya minta ikut pergi ke kota kelahiran Jaemin setelah kemarin mendengar apa yang di sampaikan Jeno. Bahkan di tambah dengan Taeyong, lelaki itulah yang mengendarai mobil milik Renjun. Jaehyun yang mengajak agar ada teman yang seumuran saja, lagi pula lelaki itu kan juga sangat dekat dengan Jaemin.

"Rumahnya yang mana?" tanya Guanlin sesampainya di samping Jeno.

Lelaki itu yang mendengarnya lalu menunjuk sebuah rumah di samping kanan menggunakan dagunya, lantas membuat yang bertanya tadi langsung menganggukkan kepala mengerti.

"Ayo, Kak?"

Suara Jeno membuat Jia yang sejak tadi memandangi rumah itu dengan senang akhirnya mengangguk dan mulai berjalan di sampingnya.

"Gue duluan." Celetuk Haechan langsung menerobos tubuh Guanlin yang berjalan di depannya, tentu saja membuat lelaki itu melotot tidak terima.

"Gue duluan, sialan!" Geramnya tertahan dan ikut berlari mengejar Haechan.

[4] YOU FOR ME ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang