⛲KaCis-Berkelahi⛲

6K 1K 121
                                    

Tekan vote dan tembuskan 60 komen lagi ya, kalau gini kan enak aku mau boom up hahaha.

~~~~~

Riven kembali berdecak kesal, Rimba terus menangis sepanjang pelajaran, memang gak bersuara tapi kan isakan dan racauannya kedengaran di telinga Riven.

Kan mereka sebangku, wajar aja.

"Ck, berisik abang. Diem napa." sewot Riven, dia gak konsen jadinya karena tangisan Rimba.

Rimba tak perduli, bukunya bahkan udah basah karena air matanya sendiri, kasihan.

"Hiks..Mommy..hiks..mau mommy..hiks.." lirihnya pilu.

"Anjir, lo gak bisa diam apa Rim? Berisik!" sentak Arian kesal.

Rimba langsung mendelik. "Diam lo sialan! Urus aja jalang lo..hiks..anak gatau diuntung lo emang..hiks..Mami lo mati baru tau rasa..hiks.."

Arian mengedik. "Gak perduli juga kalau tuh perempuan mati.." gumamnya tak acuh.

"Anak gak ada otak." cibir Riven.

Arian denger tuh. "Maksud lo apaan ya Riv?"

Riven mengangkat dagunya, pongah sekali. "Lo itu, anak yang gatau diuntung, punya Mami yang baik tapi malah nurut sama jalang disebelah lo." ejeknya puas.

Arian geram. "Anjing lo Riven!" dia segera berdiri dan menghajar Riven tanpa ampun, Riven gamau kalah dong.

BUAGH!

BUGH!

Alhasil keduanya terlibat perkelahian yang sengit. "Lo gatau apa-apa!"

"Lo yang gatau apa-apa anjing! Gak perjaka aja sombong lo! BEKASAN! MAIN KOK SAMA LONTE! GAK MALU LO HAH!? HAHAHA BEKASAN GAK BERGUNA! BEBAN!" maki Riven habis-habisan.

Bagaimana Riven tau? Jeno, adik angkat mereka mengadu pada Riven dan minta tolong untuk terus maki Arian agar tuh anak segera sadar.

Arian makin berang, mereka berkelahi sampai akhirnya guru BK datang dan melerai mereka.

Rimba perduli? Oh tidak, biarin aja Riven berantem biar nanti dimarahi Mommy, jadikan mereka sama-sama dihukum hahaha.

"LO GATAU APA-APA RIVEN!"

"GUE TAU SEMUANYA! GUE TAU KALAU MAMI LO SAKIT HATI SAMA LO DAN ABANG GAK BERGUNA LO! LO ANJING! ANAK ANJING! MENDING LO AJA YANG JADI ANAK PUNGUT! ANAK KANDUNG GAK ADA OTAK! MAMI SENDIRI DILAWAN SAMA LONTE LO NURUT! DIKASIH SELANGKANGAN KAN LO! HALAH SAMA BEKASAN UDAH LEBAR AJA MAU LO HAHAHA MURAHAN!!"

Mantap, sebagian besar teman sekelas mereka setuju dengan ucapan Riven, Arian dan Elia emang mengganggu.

"Bener loh, sama bekasan Arian mau, padahal dulu dia polos lo.."

"Tau tuh, aneh banget sekarang."

"Suka gatau tempat, suka ena-ena di kelas kosong, emang gak ngotak."

Arian semakin emosi. "Udah! Kalian bakalan saya skors! Dasar tukang onar!" sentak guru BK.

Riven tertawa sarkas, senang banget dia habis maki Arian, emang gak ada otak.

Bagaimana tidak, sama Tante Rumi mereka semua kurang ajar, membantah, mulai mengabaikan perkataan mami mereka.

Wajar saja Riven, yang notabene nya sangat menyayangi Mommy nya dan bucin juga, merasa geram.

Karena yang mereka lawan itu seorang ibu, yang udah ngelahirin dan rawat mereka dari bayi.

KAN GAK NGOTAK KALAU DEMI PACAR MALAH NGELAWAN ORANG TUA.

Dari kecil sampai dewasa diurus orang tua, pas pacaran malah nurut banget sama pacar.

Emang terkadang gak ada gunanya pacaran kalau karena pacaran malah ngelawan ortu.

Otaknya ditaruh dimana? Orang tua loh yang dilawan.

Ditinggal ke Rahmatullah baru tau rasa, bunuh diri kayaknya kalau sampai itu terjadi.

®^^®

Bersambung😾

Sayangnya Rumi udah meninggal🖐

Kacang Buncis [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang