⛲KaCis-Liburan ke Pantai⛲

8.9K 1.2K 154
                                    

Hola semua, tekan vote dan tembuskan 100 komen yaaa🖐

~~~~~

"KACANG BUNCIS! BERESKAN PAKAIAN KALIAN CEPETAN, BENTAR LAGI KITA BERANGKAT!" teriakan milik River membuat keduanya langsung kalang kabut di kamar.

Embun sendiri sudah tidur di mobil, wanita itu membereskan semuanya sedari subuh, jadi River biarkan Embun tersayangnya tidur.

"UDAH DAD!"

"HUAAA DAD JANGAN TINGGALIN RIMBAAA."

River merotasi malas matanya, setelah keduanya berlari keluar rumah, River langsung mengunci rumah.

"Pak, titip kunci rumah ya." dan untungnya mereka punya satpam sendiri.

"Nggih Mas River, semoga perjalanannya lancar ya Mas."

"Nggih pak, makasih Assalamualaikum."

"Waalaikum sallam Mas."

River berlari pelan menuju mobil tesla nya, dia masuk ke kursi kemudi dan memasang seatbelt.

Pria 39 tahun yang masih sangat kelihatan awet muda itu menoleh kearah sang istri yang tertidur, sudah dipasangin bantal leher dan selimut.

"Kalian yang pakein Mommy?" tanya nya pada si kembar.

Keduanya mengangguk, mereka tengah mencari posisi nyaman untuk tidur. Rimba di kursi belakang sementara Riven di tengah.

Mereka akan tidur selama perjalanan, menghindari muntah yang bisa saja mereka rasakan.

River menggeleng pelan, dia memasangkan seatbelt pada tubuh Embun, jarak keduanya sangat dekat.

"Eungh.." River terdiam membeku, Embun melenguh pelan dengan tangan yang sudah bertengger dileher River.

"Eum, cayang. Gimana ini caranya aku bawa mobil kalau kamu peluk." lirih River lembut, dia menyampirkan helaian rambut Embun yang menghalangi wajah cantiknya.

Tatapan mata River tak pernah berubah, tatapan mata penuh cinta dan memuja tetap dia berikan saat menatap Embun.

Perlahan River mencium dahi Embun pelan.

"Aku mencintaimu...sangat..selalu dan selamanya.." bisiknya lembut dan tulus.

Kemudian River melepas pelukan Embun dengan amat lembut, dia takut Embun terbangun.

Setelah terbebas, River mencium pipi gembul Embun sejenak. "Lope banget sama Mbun cayang." cicitnya dengan suara yang lucu.

Rasanya River gamau pergi deh, maunya berduaan sama Mbun, manja-manjaa yakan.

"Dad! Buruan elah!"

River mendelik tajam. "Berisik, kacang buncis!" sewotnya kemudian duduk tenang di kursi kemudi.

Kalau ngantuk, gantian sama gue aja.

Iya Win iya, gue tau lo pengen keluar karena kangen Embun kan?

Hehehe, yaiyalah, masa gue gak kangen sama istri cantik gue.

Nye, bisa aja lo Win-win solution.

Dih, sialan.

River mengabaikan ocehan Winter, dia sibuk melajukan mobilnya keluar dari komplek rumah, perjalanan mereka menuju Raja Ampat akan sangat lama.

....

Perjalanan selama puluhan jam itu akhirnya selesai, River sudah menyewa satu villa untuk dia dan keluarganya tinggali selama 5 hari kedepan.

Sebenarnya, River bersama teman-temannya yang lain.

"WOI BULOL!" River berdecak malas saat teriakan Java terdengar.

River tak perduli, dia sibuk menggendong Embun. "Rez, tolong gendong anak gue dong." pintanya pada Arez.

Arez mengangguk. "Kak, gendong Klarez dulu ya." ujarnya lembut pada Klara, istrinya.

Klara langsung mengambil alih anak laki-lakinya, usia Klarez sama seperti si kembar, hanya saja Klare tak seberat si kembar.

Klarez terlalu manja, dia kalau tidur harus digendong Papinya dulu.

Setelah memindahkan semua barang-barang dari mobil, dan anak-anak sudah ditidurkan di kamar.

Kini saatnya mereka berbincang santai, seperti nostalgia lama masa sekolah, atau mengejek River bulol jalur karma.

Karena nyatanya, River memang bulol jalur karma.

®^^®

Bersambung😾

Kalau vote dan komen disini lancar, seharian ini bakal up kacang buncis aja.

Kacang Buncis [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang