Tekan vote dan ramaikan komen🖐
~~~~
Riven dan Rimba tetap berangkat kerja walau hanya setengah hati, mereka berusaha mati-matian membujuk Mommy mereka.
Tapi percuma, Mommy mereka menganggap mereka tak ada sama sekali, mereka diabaikan.
"Hiks.." bahkan Riven gabisa ngomong lagi, suaranya habis karena nangis terus.
"Mbun, mau mam." Embun meraih piring yang memang sudah dia sediakan untuk River.
Karena, belakangan ini River rewel terus, lalu juga dia semakin manja dan suka menangis tanpa sebab, bahkan tangisannya bisa sampai ber jam-jam lamanya.
River juga susah disuruh makan, tunggu dia mau makan baru diberi makan, sebelum dia meminta maka dia tak akan makan.
Dengan perlahan Embun menyuapi River, walau River makan lama sekali, sesekali dia akan memainkan jari-jari lentik Embun.
Terkadang memandang Embun dengan tatapan penuh cinta yang tak pernah berubah selama ini.
"Mom..hiks..kami berangkat ya mom.." lirih Rimba lemas, kenyataan pahitnya adalah Mommy tak mau menatap mereka.
Mommy benar-benar marah pada mereka sekarang, ya iyalah, siapa suruh mabuk.
Keduanya berjalan lunglai menuju pintu rumah, dengan malas mereka naik ke atas motor scoopy mereka dari Zaman SMA itu.
"Adek.." gumam Rimba, tatapan matanya kosong.
Riven menoleh, masih sesenggukan dan air mata yang mengalir deras, keadaan mereka berdua sangat kacau, mata sembab dan wajah bengap kelamaan menangis.
"Hiks..a..hiks..pa?"
Rimba tersenyum tipis. "Kita udah gak dianggap anak lagi sama Mommy..gak ada lagi alasan kita untuk hidup Dek.." gumam Rimba datar.
Dia menstater motornya tanpa perduli pada respon Riven, dengan kecepatan tinggi Rimba keluar dari perkarangan rumah.
Akal sehatnya seolah hilang, untuk apa lagi dia hidup kalau alasan dia hidup tak ada lagi.
Rimba hidup untuk membahagiakan Mommy nya, bahkan tak ada keinginannya untuk menikah, baginya hidup bersama Daddy, Mommy dan adiknya itu sudah cukup.
Rimba tak perlu istri, dia tak perlu anak, Rimba hanya perlu dan membutuhkan Mommy nya saja dihidupnya.
"ABANG! JANGAN NGEBUT!" jerit River histeris, tenggorokannya sakit karena berteriak dan menangis sedari tadi.
Rimba tak perduli, dia menarik gas lebih dalam sampai dia keluar dari area komplek, bersamaan dengan melajunya sebuah mobil Avanza hitam dengan kencang.
TIIINNNNNNNNNN.
BRAAAK!!
"RIMBA KAU IDIOT!! RIMBAA!"
Riven panik, dia segera melaju ke tempat dimana Rimba tertabrak, dia sengaja menabrakan diri karena kejadian ini.
Padahal, Mommy mereka gak maksud beneran, itu hanya ancaman karena yang dicoret dan dirobek itu Kartu Keluarga fotocopyannya.
Gawat, Rimba menambah masalah dan membuat semua semakin runyam, dia tak bisa menahan rasa sakit atas tak dianggapnya dia sebagai anak Mommy Embun.
....
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Kacang Buncis [TAMAT]
Teen FictionKisah keluarga Daddy River dan Mommy Embun beserta kacang buncis mereka. Start-20 Oktober 2021 Ending-8 November 2021