⛲KaCis-Embun melupakan mereka⛲

6.2K 1K 138
                                    

Hari ini mau endingkan KaCis, baru besok mau boom up KlaRez. KaCis kan cuma sampai 25 atau 30 an chapter gitu lah, entah hari ini atau besok selesainya.

Tekan vote dan tembuskan 100 komen🖐

~~~~~~

Baik Riven maupun Rimba sudah seperti orang gila, baru seminggu di titipkan di tempat Oma dan Opahnya dengan kabar terakhir Mommy mereka kecelakaan, mereka sudah hampir kehilangan kewarasan mereka.

Mereka gak masuk sekolah dalam seminggu, wajar karena mereka di skors selama 1 bulan karena ketahuan tawuran.

Sama, Lilo dan Klarez juga di skors sebulan.

Kegiatan mereka hanya berdiam diri di kamar masing-masing, menangis dan terkadang mengoceh sendiri.

Persis kayak orgil.

"Mommy, Iven jadi anak baik loh, Iven nurut apa kata Oma sama Opah..Iven diem aja di kamar Mom..Mommy kapan datang..Iven kangen.." bisik Riven dengan tatapan kosongnya.

Dia duduk di balkon kamar, menatap kosong halaman rumah oma dan opahnya.

BRAK! PYAR!

"AKU MAU KETEMU MOMMYY!!! BIARIN AKU KETEMU MOMMY!!"

"Tuh denger Mom, Rimba ngamuk teyus, pusing Iven jadinya." oceh Riven lagi.

Dia memeluk erat boneka larva merah miliknya.

Tok tok tok.

"Iyaaa, siapa?" tanya Riven begitu ketukan di kamarnya terdengar.

"Cepat bersiap, kita bakalan jenguk Mommy kalian."

Senyum bahagia langsung terulas diwajah Riven, dia bangkit dari duduknya dan segera bersiap.

...

River terkekeh pelan saat sisa bubur mengenai pipi Embun, perlahan dia menyeka bubur itu dan menjilatnya.

"Jorok tau Riv." cetus Embun sembari mencubit pelan pipi River.

"Hehehe, gak papa Mbun. Apapun yang dari kamu pasti bersih hehehe."

"Bisa aja sih."

River kembali menyuapi bubur itu untuk Embun, sesekali dia akan mengecupi punggung tangan Embun dan mengeluskannya ke pipinya sendiri.

"Kapan Ibu sampe? Kangen banget sama Ibu." tanya Embun.

"Sebentar lagi sayang."

Cklek.

"Nah udah sampai." River tersenyum sopan saat Mentari dan suaminya masuk.

Tak lupa juga bersama kacang buncis busuk dibelakang mereka. "Sayang, mana yang sakit nak?" tanya ayah Embun.

Embun menggeleng pelan, dia memeluk ayahnya erat. "Gak ada kok Yah, Embun udah sehat." jawabnya lembut.

"Uuh, princess ayah cepat sembuuh."

"Iya ayaaah."

"Embun, ini nanti kamu minum ya."

Mentari meletakan botol minum berisi jamu, gatau jamu apa. "Hehe, iya ibu."

Tatapan mata Embun bertemu dengan tatapan mata Rimba, Embun tersenyum lembut.

"Mereka yang katanya keponakan jauh River ya? Hai twins." sapa Embun ramah.

Detak jantung Riven dan Rimba langsung berdetak semakin cepat, mereka tak percaya dengan pendengaran mereka barusan.

"Keponakan? Kami bukan keponakan Daddy, kami anaknya..kami anak Mommy Embun..kami bukan keponakan.." racau Riven kalut.

Dia meremat rambutnya kuat guna menghalau rasa sakit yang semakin menjadi.

"Hiks..kami anak mommy...hiks..kami bukan keponakan..bukan..hiks..Mommy Embun itu Mommy kami..hiks.."

"Dad...maksudnya ini apa?" bisik Rimba pilu.

Air mata berlomba untuk segera membasahi pipinya. River mengedik tak perduli, dia mah asik melukin Embun.

"River, kita gak punya anak kan?" tanya Embun pelan.

River menggeleng. "Enggak ada sayang, kita cuma tinggal berdua doang." jawab River santai.

Kembali mereka bagai disambar petir.

"DADDY APA MAKSUDNYA INI!? KAMI ANAK MOMMY SAMA DADDY! KENAPA DADDY BILANG KALIAN GAK PUNYA ANAK!?" jerit Rimba histeris, dia tak percaya ini.

River mendelik. "Siapa yang mau punya anak seperti kalian, pembangkang, di didik baik tanpa pukulan, tapi besarnya malah jadi pembangkang seperti ini." sinis River.

Gak, ini gabisa dibiarin.

Kepala Riven terlalu sakit, dia gabisa menahan semua ini.

Brugh!

Riven pingsan, terlalu shock karena tak diakui sebagai anak, teringat kembali perkataan Mommy nya yang berkata.

"Kalian gak mau jadi anak saya lagi? Kenapa terus ngebantah apa yang saya larang.."

Mereka menyesal, ini semua salah mereka, dari kebohongan dan tawuran, semua salah mereka.

"Mom..ini Imba Mom..anak Mommy.." lirih Rimba pilu, dia gabisa lagi berkata-kata banyak.

Embun menggeleng. "Saya gak punya anak." jawabnya pelan, Embun memeluk River erat dan menyembunyikan wajahnya di dada sang suami.

Tangis pilu semakin Rimba berikan, sial ini sakit sekali rasanya, dia tak tahan.

®^^®

Bersambung😾

Kacang Buncis [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang