⛲KaCis-Tamparan pertama Winter⛲

6.7K 994 117
                                    

Tekan vote, tembuskan 70 komenz Yang jelas ini mau di end kan aja langsung.

~~~~~~~

Winter menunduk dalam, sangat dalam sampai rasanya tengkuknya sakit, ternyata Embun tidak amnesia.

Kacang buncis juga udah tau, tapi mereka masih dicuekin Embun.

"Embun, kan udah aku jelasin kalau aku gak selingkuh. Aku cuma bantuin dia doang." cicitnya pasrah, Embun tak mau mendengarkannya.

Embun sudah pulang ke rumah sejak 2 jam yang lalu, dan dia langsung bicara 4 mata sama Winter.

"Kamu pikir aku percaya?" tanya Embun remeh, tatapan matanya terlihat jelas kalau dia terluka.

Winter menggeleng pelan.

"Embun..aku jujur..aku gak selingkuh."

"Bohong, jujur sekarang Winter."

"Enggak! AKU GAK SELINGKUH!..hiks..kenapa kamu gak percaya sama aku hah!?"

Embun menyugar rambutnya ke belakang pelan, helaan napas dia berikan.

"Aku ada bukti, foto, video kalian berciuman, semua bukti sudah ada ditanganku...gimana kalau..kita cerai, aku dan River cerai dan kau bisa bersama wanita mu itu."

Perselingkuhan tak bisa Embun terima, kalau memang Winter berselingkuh harusnya River mencegahnya.

Embun kecewa sama mereka berdua.

Winter terkaku, dia bahkan tak merasa pernah berciuman dengan wanita selain Embun.

"Aku tau, aku udah gak muda lagi, tapi kalau kamu mau cari yang lain, tolong lepaskan aku River."

River muncul, dia menggeleng ribut dan hendak memeluk Embun, tapi Embun menepisnya begitu saja.

"Aku terima semua kekurangan kamu River..kamu ada penyakit aku terima, kamu gak perjaka aku terima..semua aku terima tapi kenapa saat aku sudah tak muda lagi kamu khianatin aku..hiks..sakit Riv.."

River menggeleng ribut, dia menahan Embun tapi wanita itu memberontak kuat. "LEPAS! GAUSAH SENTUH AKU RIVER!"

"DENGERIN AKU DULU! AKU GAK SELINGKUH!"

"BOHONG! KAMU BOHONG! BRENGSEK! BAJINGAN!"

"DIAM!!"

Plak!!

Embun terdiam, pipi kanannya terasa panas sekali setelah mendapat tamparan dari River ah bukan, itu Winter.

Winter sendiri terdiam, dengan tatapan shock yang tak percaya jika dia berani menampar Embun.

"Embun..aku-"

"AKU MEMBENCIMU BRENGSEK!!"

Tubuh River lemas sekali, dia tak percaya jika Winter berani menampar Embun.

"MBUN!!..hiks..MAAFKAN AKU EMBUN MAAF!..hiks..HUAAAAAA EMBUUN MAAFKAN AKU MAAF..hiks..EMBUN!!"

Embun tak perduli, dia berjalan keluar dari rumah dengan kekecewaan yang membumbung tinggi.

Sakit, hatinya sakit mendapat tamparan dari Winter tadi, brengsek.

Riven dan Rimba dengar pertengkaran orang tua mereka, tapi mereka gak berani keluar dan menangis di kamar saja.

Ini pertengkaran hebat pertama yang terjadi di keluarga mereka. Bahkan sama kata cerai terucap begitu saja dengan mudahnya.

Bukankah ini sudah berat, sangat berat malahan.

Mereka masih bisa mendengar jeritan pilu Daddy mereka, disusul pecahan vas dan tangisan sang Daddy.

"EMBUUUN HUAAAAAAA..hiks..EMBUN AKU GAK SELINGKUH!!..hiks..AKU GAK SELINGKUH EMBUN!!. hiks..AKU MINTA MAAF UDAH NAMPAR KAMU TAPI AKU GAK SELINGKUH!! ARGHHH!!!..hiks..HUAAAAAAAA."

Bagaimana bisa River selingkuh, kalau dia saja cinta matinya sama Embun.

Semua yang Embun katakan itu tak benar, River bahkan tak ingat siapa yang Embun maksud.

Ini menyakitkan..River mau mati saja rasanya.

®^^®

Bersambung😾

Kacang Buncis [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang