⛲KaCis-Pulang lagi⛲

5.8K 987 126
                                    

Tekan vote dan tembuskan 60 komentar🖐

~~~~~

River menatap jengah kedua anaknya yang sama sekali gamau keluar dari mobil, mereka memeluk sandaran mobil dengan kuat.

"Ayo keluar, capek tau daddy." jengah River.

Keduanya menangis sambil peluk sandaran kursi, mereka sama sekali gamau keluar, takut banget kayaknya masuk ke rumah Oma sama Opah.

"No..hiks..mau pulang!..hiks..PULANG ATAU RIVEN KENCINGIN MOBILNYA!" jerit Riven histeris.

River melotot seketika. "ENAK AJA! KELUAR KALIAN KACANG BUNCIS!"

"NO!"

"GAMAOOOO HUAAAAAAAAAAA."

Mentari dan suaminya hanya mampu menggeleng pelan. "Udah River, bawa pulang lagi aja mereka, biar Embun Mama kasih pengertian." ujar Mentari tenang.

River menghela napas panjang, kemudian mengangguk. Dia menyalim kedua mertuanya itu lalu masuk kembali ke mobil.

"Lihat aja, walau kalian pulang Mommy gak bakal bicara sama kalian!" ketus River kesal.

Gagal sudah acara mesra-mesraannya.

Sementara, Embun di rumah lagi nangis. Merasa bersalah karena udah bentak-bentak kedua anaknya sampai mereka ketakutan seperti itu.

"Maaf..hiks..Mommy cuma gamau kalian salah langkah..hiks..maaf nak maaf.." isaknya pilu, Embun tau dia terlalu keras dalam mendidik anak walau tak disertai pukulan.

Embun hanya takut anak-anaknya salah langkah, takut anak-anaknya terluka dengan dunia luar yang kejam.

"Ugh.." rasa sakit mendera dada Embun, wanita itu menunduk dan meremat kuat sprei kasur didekatnya.

"Hahh..sakit.." napasnya sangat sesak, kenapa harus kumat disaat seperti ini.

Dengan tangan yang sudah tremor, Embun merai ponselnya dan langsung menelepon River.

"Halo, kenapa Mbun?"

"R-riv..c-cepat..hahh..d-dada aku..sa..kit..." apa ini efek operasi jantung yang dulu dia lakukan?

Kenapa efeknya separah ini, dulu Embun pernah kecelakaan karena Ibu River memotong rem mobilnya, sampai jantung Embun tertusuk besi dan bocor.

Untungnya ada pendonor di Rumah sakit dan Embun langsung ditangani, walau harus koma selama 2 tahun.

River udah panik duluan, dia menginjak gas semakin dalam.

"Sebentar sayang, aku udah mau sampai!"

"Ce..pat..hiks..sa..kit Riv..akhh..hahh..sakit.."

"Iya sayang iya aku tau, bertahan sebentar!"

Tak sanggup, Embun menjatuhkan ponselnya dan langsung tergeletak lemah dilantai kamar, napasnya memberat.

Efek tadi dia marah-marah dan teriak, berakibat fatal pada jantungnya, kini Embun menyesal karena sudah memarahi anak-anaknya.

Bagaimana jika ini ajalnya? Embun akan merasa sangat bersalah pada kacang buncis.

Terlebih pada Rimba yang 2 kali ngancel pingsannya tadi.

"Dad..mommy kenapa?" lirih Rimba takut.

"Diam! Jangan berisik!"

Keduanya kicep, Daddy kalau udah panik bakalan jadi galak, dingin juga, mereka jadi takut untuk bersuara.

®^^®

Bersambung😾

Kacang Buncis [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang