⛲Riven sendiri-Selesai⛲

9.1K 1K 132
                                    

And then, nasib Riven sama dengan nasib Edgar:)

Ditinggalkan ke 3 anggota keluarganya.

Dimohon untuk tekan vote dan ramaikan komen for the last of KaCis Familly.

~~~~~

Embun menangis kembali di kamarnya, ini semua salahnya, kenapa dia harus melakukan hal itu tadi pagi.

"Embun..udah jangan nangis." Rimba koma, ditambah kondisi River yang tiba-tiba drop karena ternyata penyakit Liver nya tidak sembuh sepenuhnya.

Kini, River memilih untuk di rawat di rumah. Sementara Rimba tertidur lelap di rumah sakit, Riven yang menjaga nya.

River sudah teramat lemah, dia hanya bisa berbaring di kasur dengan masker oksigen diwajahnya.

Tatapan matanya masih selembut dulu, masih penuh cinta dan kasih sayang untuk Embun.

"Iya..aku berhenti menangis. Sekarang, kamu mau apa sayang? Mau peyuk? Sini aku peyuk." tanya Embun dengan suara yang bergetar.

River tersenyum manis, sampai matanya membentuk eye smile yang indah.

"Enggak usah..aku cuma mau..kamu tidur disebelah aku.." bisiknya lembut.

Embun mengangguk, dia naik ke kasur lalu tidur disebelah River, River melepas masker oksigennya lalu berbalik menghadap Embun.

Dia menggenggam tangan Embun erat, sesekali mengecupnya dan mengelusnya. "Mbun..terima kasih.."  bisik Winter yang ternyata keluar.

Embun tersenyum manis, dadanya sakit dan terasa amat sesak. Dia mengangguk "Tidak ada kata terima kasih dan maaf diantara kita, aku tulus melalukannya." bisik Embun serak.

Dia menahan tangis mati-matian.

Winter tertawa pelan.

"Tau gak..walau aku hanya lah Alter..aku bahagia..punya kamu..punya River dan punya si kembar..bahagia..sekali.." lirih Winter.

Kerutan disudut matanya menandakan bahwa usia tak bisa dibohongi, mereka memang sudah tua walau tak setua itu.

Embun mengelus rambut beruban Winter. "Terima kasih sudah datang ke kehidupan River dan juga aku.."

"Terima kasih..aku sangat bahagia.."

"Terima kasih.."

Embun menahan tangisnya semakin kuat, dia mencium punggung tangan Winter berulang kali, Winter sudah menghilang, kini hanya ada River.

Waktunya sudah tiba. Batin Embun lirih.

Mata yang dulunya selalu terlihat tajam dan berbinar..kini nampak lemah dan sayu. River tersenyum, dia mengelus pipi Embun pelan.

"Istri aku..cantik..selalu cantik dari dulu sampai sekarang..River bersyukur.." bisiknya tulus.

Senyum manis terulas untuk yang terakhir kalinya. "Hiks..River.." isak Embun pilu.

River hanya tersenyum, dia mencium dahi Embun dan memeluknya erat, Embun merasa napasnya memberat, tangis yang semakin lama semakin lirih membuat dadanya semakin sakit.

"Aku pergi...kamu juga pergi sayang..selamanya...sampai kita jadi debu..kita selalu bersama..se surga..selalu bersama...kamu selalu disebelah aku..kita..pergi bersama..aku tidak meninggalkanmu kan?" bisik River lembut.

Embun menggeleng, dia sudah tak sanggup menangis. "Aku mencintaimu..Embun..dulu..sekarang..nanti..selamanya.." lirihan terakhir sebelum napas River hilang.

Disusul dengan detak jantung keduanya yang berhenti, pergi bersama tanpa harus saling meninggalkan.

Ikatan mereka sudah terekat terlalu kuat, tak bisa ditinggalkan maka dari itu mereka memilih untuk pergi bersama.

Sudah saatnya mereka istirahat, sudah saatnya mereka pergi ke tempat dimana mereka tak akan dipisahkan lagi selamanya.

Nit—

Tubuh Riven meluruh ke bawah, tangisannya pecah begitu garis lurus menjadi tanda kepergian saudara kembarnya.

"RIMBAAAA BODOH!!..hiks..HUAAAAAA KENAPA KAU PERGI DULUAN!!..hiks..BODOH! RIMBA BODOH!!"

Riven merasa sendiri..dia tau apa yang terjadi di rumah, Mommy dan Daddy nya sudah mengirimkan pesan terakhir mereka.

Riven sendirian..apa dia bisa?

Apa Riven sanggup hidup sendirian tanpa ke 3 keluarganya..tidak..Riven tidak bisa.

Dia tak akan bisa hidup sendirian.

"Hiks..kalian jahat..hiks..kalian ninggalin Riven sendirian..kalian ber 3 pergi ninggalin RIVEN!!..hiks..kalian jahat! Huaaaaaaaa."

Tak apa, Riven tau waktunya juga tak lama lagi, dia juga akan ikut menyusul ke 3 nya.

Riven, tak sabar kapan waktu itu tiba.

Untuk saat ini, Riven tertinggal di belakang, suatu saat nanti, Riven akan menyusul mereka disana.

"Tunggu Riven..hiks.."

Benar...Riven hanya perlu menunggu sedikit lama lagi..

Dia akan kembali bersama keluarganya.

Selamanya, akan terus bersama mereka.





















KACIS FAMILY
Selesai❤

Smile:)

Padahal udah banjir air mata, nyesek to the bone aku ngetiknya karena denger lagu sampai jadi debu..

Damagenya jahat:(

Terima kasih untuk kalian semuaa, terima kasih sudah mengikuti River dan Embun sampai ajal mereka tiba.

Aku selalu nangis kalau harus matiin karakter yang cintanya kuat kayak mereka.

Pertama nya Damian dan Queenze
Kedua nya Harvy dan Milky
Ketiga nya River dan Embun.

Hiks..

Kacang Buncis [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang