⛲KaCis-Kemarahan Mommy⛲

6.2K 1K 180
                                    

Tekan vote dan tembuskan 100 komen🖐

~~~~~~

Pernah melihat kemarahan Embun? Tak pernah kan? Kali ini kalian akan tau kemarahan Embun yang sebenarnya.

Dia hanya diam setelah pulang dari Sekolah bersama si kembar, Embun dipanggil ke sekolah karena Riven berkelahi, dan juga karena Rimba merengek minta pulang.

Keduanya hanya mampu menunduk dikursi tengah, mereka takut sekali, bahkan Mommy mereka tak berkata sepatah kata pun pada mereka.

"Mommy...maaf.." lirih keduanya bersamaan.

Embun hanya diam, benar-benar diam dan tak bersuara sama sekali.

Dengan cepat Embun meraih ponselnya guna menghubungi seseorang.

"Assalamualaikum, kenapa Mbun?"

Decakan Embun berikan. "Aku mau bicara sama River, bukan sama kamu Winter." ucapnya dingin.

Winter meringis pelan, ternyata Embun tau dia bukan River. "Sayang? Ada apa?"

"Tolong, kamu pulang sekarang. Aku mau diskusikan soal Pesantren yang ada di pedesaan, biar kita masukan saja mereka kesana, aku capek kalau harus terus marah sama mereka. Bisa-bisa mereka aku usir dari rumah!"

Keduanya lemas, tangisan tak terelakan terdengar. "Mommy gamau pesantren..hiks..huaaaaa Riven gamau ke pesantren Mommyy..hiks..gamau Mommyy huaaaaa."

"Berisik! Pilih ke pesantren atau saya pukul kalian berdua, hah!?"

Kaget karena bentakan yang jarang Mommy mereka berikan, mereka sontak menutup mulut masing-masing dengan telapak tangan.

Takut, bahkan mereka bisa setakut ini padahal Embun tak pernah mukul.

"JAWAB! ORANG BERTANYA ITU DIJAWAB! PUNYA MULUT ATAU ENGGAK!?"

Getaran ditubuh mereka semakin kuat, mereka takut, kemarahan yang seperti ini menambah ketakutan mereka.

"Kalian gatau..saya capek kalau harus terus marah, kalian sudah dewasa, belajar menahan emosi dan belajar nurut. Jangan suka ikut-ikut teman, gak usah! Kalau saya bilang pulang itu pulang! KALAU SAYA LARANG KALIAN BERKELAHI MAKA JANGAN BERKELAHI!"

Napas Embun sampai terengah-engah, dia menghela napas kasar baru kemudian melirih.

"Kalian sudah gak mau lagi jadi anak saya? Kenapa semua yang saya larang selalu kalian langgar.."

Gelengan kuat mereka berikan, tangis saling bersahutan mereka keluarkan.

"Ndak..hiks..ndak gitu mommy ndak..hiks..masih mau jadi anak mommy..hiks..huaaaaaaa maaf mommy maaf..hiks..huhuu maaf mommy maaf huaaaaaaaa."

Embun diam, dia kembali fokus pada kemudinya, hukuman tetap hukuman.

"Kalian bakal saya antar ke rumah oma dan opah, hukuman kalian tak boleh pulang ke rumah selama 2 bulan."

Jantung mereka berdegup semakin kencang, lemas sekali. "NOOO MOMMY NOOOOO..hiks..GAMAUUU RIVEN GAMAUUUU..hiks..GAMAU!!"

"Terserah!"

Siap-siap, hukuman yang lebih berat adalah tak bertemu Mommy selama 2 bulan lamanya, itu menyiksa mereka setengah mati.

Begitu mereka sampai di rumah, Riven dan Rimba langsung mengejar Mommy mereka dan memohon maaf.

Mereka gamau pergi ke rumah nenek mereka, nanti gabisa ketemu Mommy lagi.

"Pukul aja Mom..hiks...pukul aja tangan atau kaki kami Mom..tapi jangan usir kami ke rumah nenek..hiks..gamau Mom..hiks.."

Embun tak acuh, dia berjalan ke kamar si kembar dan langung menyiapkan pakaian mereka.

Si kembar langsung meraung tak mau, bahkan Rimba udah gak sanggup lagi jalan.

Lemas, 2 bulan tanpa Mommy..bisa gila Rimba nantinya.

"Mom plis..hiks..MOM PLIS NOO!!..hiks..MOMMY PLIS!" raung Riven sembari memeluk kaki Embun.

Embun tak menanggapi, dia masih sibuk memasukan pakaian mereka ke dalam koper.

Tak lama River pulang, dia sampai istigrfar saat melihat Rimba mirip mayat, tergeletak ditengah ruangan tak sadarkan diri.

"Allahu Akbar..dia pingsan.."

"RIVER! ANTER MEREKA CEPAT!"

Rimba langsung terbangun, dia meraung lagi. Pingsannya di cancel lagi.

"Baik sayang baik."

"DADDY NOOOOOO..hiks..RIVEN GAMAUUU!!"

River gak perduli, lumayan kalau mereka ke rumah mertua River, River bisa asik berduaan sama Embun.

Riven dan Rimba digeret paksa walau mereka tak mau, Embun bersidekap dada menatap keduanya yang menggedor kaca mobil brutal.

Embun tak perduli, itu hukuman setimpal daripada pukulan.

®^^®

Bersambung😾

Kacang Buncis [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang