Hola, tekan vote dan ramaikan komentar tembuskan sampai 100🖐
~~~~~~
"NO I DONT WANT! I DONT WANT!"
Embun mengelus rambut basah karena keringat milik Riven, Riven mengigau didalam tidurnya.
Rimba dan Riven demam begitu mendapat mimpi buruk itu, mereka tak mau jauh dari Embun barang sedikitpun.
River juga sakit, dia masih tidur di kamar setelah Embun menidurkannya. "Sst, kamu gamau apa nak?" bisik Embun lembut.
Riven membuka matanya perlahan, sudah berat karena adanya air mata disana.
"Hiks..mommyyy..hiks..i dont wanna you dead..hiks..i am so scared mom.." isaknya pilu sembari memeluk Embun erat.
Embun mengelus rambut Riven pelan dan menenangkannya, Rimba sendiri sudah tertidur lelap dengan isakan lirih yang kadang masih terdengar.
"Mommy gak kemana-mana sayang, Mommy masih disini." bisiknya menenangkan.
Riven mendusel didada Embun, menangis kembali sekaligus lega karena detak jantung Embun masih ada.
"I am scared..hiks..i am so scared mom..hiks.."
"I am here.."
"Dont leave us mom..hiks.."
"Yes baby yes, i will not leave you.."
Riven sesenggukan, dia memejamkan matanya berusaha tidur walau kepalanya sangat pusing akibat menangis dalam tidurnya.
Embun juga riweh karena yang sakit sekali 3, Embun harus kesana dan kesini mengurus Rumah Sakit sekaligus keluarganya.
"Mommy bakalan sama kalian terus, kecuali memang kalau ajal Mommy sudah datang nak." bisik Embun.
Dia juga tak mau pergi meninggalkan mereka, Embun mau melihat anak-anaknya tumbuh dewasa dan menikah, itu yang dia inginkan.
...
"EMBUN HUAAAAAAA EMBUUN JANGAN PERGIII EMBUUUN..hiks..EMBUUUUUNN AKHHHH..hiks..HUAAAAAA."
Embun kalang kabut, dia beranjak dari ruang tv menuju kamar mereka di lantai 2, nampaknya River sudah bangun dan kecarian dirinya.
Embun membuka pintunya kasar dan berlari kearah River yang sudah menjerit histeris ditengah kasur.
"Embuuuuuun..hiks..huaaaaaa." dengan sigap Embun memeluk River erat.
Menenangkan suaminya yang tremor parah. "Sst, tenang sayang." bisiknya lembut.
River meremat kuat pakaian yang Embun kenakan, dia menyandarkan kepalanya dibelahan dada Embun takut.
"Taakuuut..hiks..Embun pergiii..hiks..huaaaaaa."
"Enggak sayang, aku gak kemana-manaa."
"Hiks..takut Mbun..hiks..gimana kalau kamu ninggalin aku!?"
"Enggak bakal sayang."
"Hiks..huhuuuuu hiks."
Embun semakin khawatir lagi, bagaimana jika benar Embun meninggalkan River, apa yang akan terjadi pada suami dan kedua anaknya.
Mereka pasti akan menggila seketika, pasti itu, sudah jelas.
Tak bisa dipungkiri lagi mereka akan menggila seketika.
Atau lebih parahnya mereka akan bunuh diri, menabrakan diri, gantung diri, semua bisa mereka lakukan jika tumpuan hidup mereka hilang selamanya.
Itu, terlalu mengerikan untuk dibayangkan lagi.
®^^©
Bersambung😾
Chapter depan uwu-uwu kok tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kacang Buncis [TAMAT]
Teen FictionKisah keluarga Daddy River dan Mommy Embun beserta kacang buncis mereka. Start-20 Oktober 2021 Ending-8 November 2021