(FOLLOW SEBELUM MEMBACA)
Karma is real. Itu pepatah yang cocok menggambarkan nasib Saka Rivano Thomas, sang dokter muda yang disibukkan mengejar cinta Jessie, sahabat sang adik, sekaligus wanita yang telah ditolaknya enam tahun lalu. Segala bujuk ra...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat malam....
Yuk sapa Jessie sebelum membaca kisahnya bersama sang kekasih, yey kekasih 🤣 kekasihnya siapa?
Selalu ingat follow Unianhar yang belum, vote, komentar dan share agar makin banyak yang bengek dengan kebucinan Saka.
----------------------
Jessie berlari sejauh mungkin menerobos hujan deras. Air matanya menyatu dengan air hujan yang mengguyurnya, isakannya teredam dengan gemuruh hujan, bahunya bergetar hebat, ia pun duduk di trotoar menunduk membiarkan tangisnya pecah.
Sakit sekali sampai ia kesusahan bernapas. Sakitnya seperti dirinya kembali tertolak oleh keluarganya. Bahkan yang ini lebih sakit sampai tak mampu bersuara lagi.
Dulu sekali ia tidak punya harapan untuk hidup. Tak ada tujuan untuk terus bernapas. Dari kecil sampai menginjakkan kaki di sekolah menengah atas, harapan Jessie adalah mati sesegera mungkin.
Harapan hidupnya muncul saat ia pertama kali melihat sosok kakak kelas yang berlarian di lapangan menghindari jangkauan temannya yang terus memaki meminta berhenti. Jutaan ekspresi memancar darinya, senyumnya seperti cahaya diantara sinar matahari kala itu, mata sipitnya seperti sedang memandang dunia yang indah dan menyenangkan, tawanya menular pada Jessie yang putus asa kala itu. Dia seperti pelangi dalam kehidupannya yang mendung.
Namanya Saka Rivano Thomas. Sesosok siswa yang bersinar di sekolah mereka. Ke mana pun melangkah namanya selalu disebut. Hanya dengan menyebut namanya hati Jessie menghangat dan damai. Hanya dengan memikirkan senyuman dan tawanya ia sejenak melupakan masalah kehidupannya yang pelik.
Sosoknya yang ceria menjadi pelipur lara. Diam-diam lelaki itu menjadi pujaan yang tak bisa ia jangkau. Jessie yang menarik diri dari teman-temannya tidak pernah menyangka bisa sedekat itu dengan Saka ketika dirinya berteman dengan siswi pindahan di kelasnya. Siswi itu adik sepupu Saka, Ily.
Karena Ily, ia bisa melihatnya dari dekat, makan bersama disatu meja, mengobrol, mendengar lelucon dan melihatnya bertengkar semakin memberinya warna. Segala yang dilalui di rumah terasa lebih ringan saat memikirkan Saka. Ya, diam-diam ia jatuh cinta pada sepupu temannya itu.
Bertahun-tahun ia menaruh hati padanya. Jessie berniat akan terus menyimpan perasannya sendiri. Biarlah ia menikmati rasa itu. Mencintai dalam diam, mengagumi tanpa kata, merindu tanpa suara, hanya tatapan yang menyampaikan betapa cintanya sangat besar. Meski menyiksa dan mencekik ia tetap bertahan tak akan memberitahu lelaki itu.
Namun, satu waktu niat Jessie menghilang. Setelah mempertimbangkan matang-matang akhirnya ia memberanikan diri menyatakan perasaannya. Munafik jika ia tidak berharap cintanya tersambut, seperti gadis-gadis di luar sana ia ingin mereka pacaran.
