Part 43 || Dua Keluarga

3.5K 627 104
                                    

Emot buat mereka?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emot buat mereka?

***

Selamat tahun baru 2022 buat kita semua. Semoga tahun tidak ada duka yang menghampiri seperti tahun lalu, tak ada tangis kesedihan melainkan tangis bahagia, tak ada tawa palsu melainkan tawa tulus, tak ada penyesalan melainkan keikhlasan, tak ada kegagalan melainkan keberhasilan menanti kita, harapan yang tidak terealisasi tahun lalu bisa terealisaai tahun ini. Yang baik-baik akan menghampiri kita dan semoga tahun ini jauh lebih baik dari tahun kemarin.

Maaf baru sempat ngucapin 😂 nggak papa ya belum sehari juga. Btw makasih loh yang udah neror buat update, kemarin aku gak sempat nulis wkwkwkw

Rencananya mau selesain cerita ini sebelum tahun baru gagal total, byane 😬 yuk ganti rencana selesaiin sebelum akhir bulan. 😑

Jangan lupa follow Unianhar, vote dan komentar, okey? Ini gratis tis tiiiissssss 🤣

-----------

Pertemuan keluarga telah ditetapkan dua hari setelah Jessie bertemu kakeknya, dan itu tepat hari ini. Pertemuan berlangsung di kediaman Wijaya sesuai keinginan Primus. Sempat Jessie meminta dilaksanakan di luar tetapi Primus kukuh dengan kemauannya, Jessie pun tidak bisa berkutik. Agar berjalan lancar ia harus mengalah.

Jessie merasa berada di tangga kayu yang lapuk, rapuh dan mengkhawatirkan untuk dipijaki. Bergerak sedikit saja dipastikan dirinya terjatuh. Diam merupakan jalan untuknya tetap selamat. Tidak ada yang bisa dilakukan selain berharap waktu berjalan cepat dan dirinya bisa lepas dari tangga itu.

Jessie menarik napas panjang, ia resah bukan main. Ia pun tersentak ketika tangannya yang ada di bawah meja diraba oleh seseorang. Jessie menoleh, Saka menautkan jari mereka sembari menyimak obrolan ringan tetua di sana. Jemari Jessie ikut mengeratkan genggaman mereka, kembali menatap lurus mendengarkan pembicaraan sebelum mulai menyantap hidangan di meja makan.

Dua keluarga itu kini berada di ruang makan. Mengelilingi meja berbentuk persegi, sisi kanan-kiri diisi enam kursi, paling ujung masing-masing diisi oleh dua tetua, Abimanyu dan Primus sebagai tuan rumah. Keluarga Thomas tiba tiga puluh menit yang lalu, disambut ramah dan bersahabat. Arsen dan Kinan yang semula tidak berada di rumah ketika Jessie datang turut hadir, Jessie mengira mereka tidak akan pulang. Lalu Jaden, pria itu memang tidak ke kantor, kata Renan abangnya itu menyelesaikan pekerjaannya di kamar. Saka datang dengan membawa Abimanyu, Pricillia, Arham, Aryan, Bella, Sagarha, Lingga dan Rimba.

Kini mereka duduk sisi meja makan berisi berbagai hidangan menggugah selera. Segi tampilan dan penyajian layaknya hidangan hotel bintang lima. Jessie tahu Bi Asih dan Mbak Melda punya kemampuan memasak di atas rata-rata. Harusnya mereka bekerja di restoran atau hotel sebagai koki, bukan malah mengabdi pada keluarganya.

SHOW ME (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang