Part 31 || Sekat yang Terlihat

2.6K 474 116
                                    

Katakan hai untuk pasangan yang satu ini 🤪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katakan hai untuk pasangan yang satu ini 🤪

****

Seperti biasa, sebelum lanjut aku mau ingetin kalian buat follow Unianhar, vote dan komentar sebanyak-banyak biar aku semakin semangat selesaiin cerita ini 😉

IG : unianhar

----------------------

Jessie berharap pertemuannya dengan Kinan segera berlalu setelah Adisty selesai menyapa Pricillia. Mendapatkan tatapan menusuk, curiga dan menyelidik darinya membuat Jessie tercekik. Ia tidak takut, hanya saja ia belum mampu mengontrol dirinya ketika bersama wanita itu.

Jessie memaksa menyunggingkan senyum pada Adisty, menarik tangannya setelah berkenalan. Wanita seumuran mami Saka itu tersenyum antusias bertemu dengan calon menantu temannya.

"Jessie cantik banget. Jeng Pricillia pasti senang banget punya calon mantu seperti dia," pujinya menoleh pada Pricillia.

Pricillia tersenyum menyetujui penuturan Adisty. Saking bangganya wanita itu mengedipkan sebelah mata melirik Jessie. "Hatinya juga cantik, Jeng, putraku sangat pandai milih wanita," kekehnya pelan.

Jessie tersentuh menatap Pricillia lekat. Hatinya berdesir, saraf-sarafnya seperti terhenti sesaat, hatinya menghangat. Oh, ternyata seperti ini rasanya dipuji oleh seorang ibu di depan orang lain? Meski hanya ibu pria yang dicintainya rasanya tetap menakjubkan.

"Wah, ini kebetulan atau takdir," celetuk Kinan tertawa menyela obrolan kedua wanita itu.

Jessie mengerling beralih menatap Kinan masih berdiri di samping Adisty. Tatapan tak menyenangkan dilayangkan padanya kini berubah lembut dan bersahabat. Memang dirinya tidak begitu mengenal mamanya, melihat sikapnya sekarang ia bisa menebak apa yang akan diperbuatnya. Meski tahu apa yang akan terjadi, ia sama sekali tidak bertindak untuk mencegah.

Pricillia dan Adisty terlihat kebingungan.

"Jess, kok kamu nggak ngomong sama Mama kalau udah punya pacar?" tanya Kinan menatap Jessie sembari tersenyum. Ia bersikap layaknya seorang ibu yang baik.

"Loh, ada apa ini?" tanya Adisty. Sementara itu, Pricillia menatap Jessie dan Kinan bergantian.

Kinan menepuk keningnya, baru mengingat hal penting. "Jeng Adisty, Jessie ini putriku, adiknya Jaden," beritahunya.

Jessie terhenyak. Untuk pertama kali mamanya mengakui dirinya sebagai anak di depan orang lain. Padahal dulu jangankan mengakui, menganggapnya saja anak di rumah mereka pun tidak pernah. Dan tiba-tiba hari ini dia melakukannya. Bukan tanpa alasan, ada harga dibalik semua ini.

"Jessie."

Jessie beralih memandang Pricillia. Wanita paruh baya itu menatap meminta penjelasan. Apa benar teman Adisty adalah mamanya? Pricillia memang belum pernah bertemu dengan keluarga kekasih anaknya itu, jadi ia tidak tahu sama sekali tentang mereka.

SHOW ME (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang