Part 39 || Hujan Punya Cerita

3.1K 576 74
                                    

Emot buat Jessilin, dong?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emot buat Jessilin, dong?

****

Yang belum follow akun ini bisa follow sekarang sebelum lanjut Unianhar, tekan tanda bintang pojok kiri bawah, boom komentar biar aku semangat nyelesaiin cerita ini sebelum tahun baru 😁

Btw kalau nemu typo tolong dikoreksi ya!

Follow juga ;

IG : unianhar
Tiktok : unianhar_

____________

Usai menyeduh cokelat bubuk dengan air panas, Saka mengaduknya menggunakan sendok teh, setelah memastikan tercampur rata ia menarik sendok tersebut diletakkan di wastafel. Uap cairan gelap itu mengepul ke udara, aroma pekat dan manis menerobos indera penciumannya.

Saka tidak serta merta membiarkan Jessie kembali ke aparteman sendirian, khawatir Jessie akan menangis lagi, maka dari itu ia memutuskan mengantar dan menemani wanita itu sampai tertidur.

Kala Jessie membersihkan diri di kamar, Saka membuatkan minuman manis agar membantu mengurangi beban pikiran. Cokelat mengandung senyawa teobromina yang berpengaruh pada kestabilan emosi. Kenikmatan cairan pekat itu dapat mengalihkan perhatian untuk lebih fokus menikmati.

Tangisan pilu Jessie masih terngiang-ngiang di kepala. Hatinya berdenyut nyeri. Untuk pertama kalinya ia melihat Jessie menangis seperti itu. Jessie yang kuat, tegas dan tangguh kini lemah di matanya. Isak tangis dan derai air mata bukti betapa sakitnya dia, luka yang merongrong di dalam dada tidak bisa lagi ditahan hingga meledak, bendungan mata tak lagi mampu menahan air mendesak keluar. Satu hal yang Saka syukuri, disaat Jessie benar-benar rapuh ia ada di samping wanita itu.

Kini ia tahu alasan Jessie tertutup mengenai keluarganya. Wanita itu tidak percaya diri untuk bercerita. Tidak ada kenangan manis yang dapat diceritakan pada orang-orang. Kadang kala Saka berpikir diantara teman terdekatnya hanya Jessie yang tidak pernah memperkenalkan keluarganya. Berbeda dengan keluarga Leon, Hero atau Vania dan Axel. Saka sangat mengenal keluarga mereka tetapi tidak dengan Jessie.

Semasa sekolah Jessie cuma menjadi pendengar kala mereka membicarakan tentang keluarga. Terdapat potongan luka dibalik keantusiasannya. Tak sekali dua kali Jessie menghindari pembicaraan itu karena tidak ingin ditodong untuk bercerita.

Tiga tahun yang lalu kekasihnya itu terlibat insiden pertengkaran Ily dan Puri---mantan Saka---yang mengharus diselesaikan di kantor polisi. Saat itu hanya keluarga Jessie yang tidak datang. Masih berbekas diingatan Saka dimana Jessie menunduk dalam sesekali melirik pintu masuk berharap salah satu walinya datang. Tak ada tanda walinya akan datang maka mami Saka menjadi penjamin untuknya. Ternyata ini alasannya.

SHOW ME (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang