Part 17 || Darah Biru Saka

6.6K 886 42
                                    

Jangan lupa vote dan koment, makasih 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan koment, makasih 😘

----------
Instagram : unianhar
----------


Saka membunyikan klakson mobilnya  meninggalkan parkiran Ritz, disusul oleh Allan dan Malika mengendarai mobil masing-masing kemudian mengambil arah yang berbeda.

Di mobil Jessie dan Saka larut dalam keheningan. Jessie duduk santai sesekali melirik Saka, pria itu tidak banyak bicara. Biasanya Saka tidak akan membiarkan keheningan mengambil alih suasana diantara mereka. Akan selalu ada topik untuk memancing Jessie bicara.

Laju mobil melambat, di depan sedang lampu merah. Mobil Saka berhenti tepat di zebra cross. Banyak orang menyebrang sebelum lampu berubah hijau.

"Jess."

Jessie pun menatap Saka dari samping. Ia tersenyum kemudian menjawab, "Ya?"

"Mau cerita tentang hari ini?"

"Tentang apa?"

"Apa pun. Aku siap denger cerita kamu." Saka membalas tatapan Jessie yang terdiam pada posisinya, lalu melongak keluar melihat lampu merah sudah berganti hijau atau belum.

Dahi Jessie mengkerut. Tentang apa? Tentang menemui client yang membatalkan menggunakan jasanya atau pertemuan dengan Jaden. Kakak yang pernah memberi luka padanya. Dan plot twist-nya client itu adalah calon istri Jaden.

"Seenggaknya malam ini aku mau dengar ceritamu. Apa yang kamu makan waktu sarapan, kejadian apa yang ada di kantor dan di lapangan, lalu kejadian client yang seenak jidat batalin jasamu padahal udah dibooking. Aku mau tahu semuanya tentangmu hari ini."

Melelahkan. Hari ini jauh lebih melelahkan dari hari-hari biasanya. Bukan cuma fisik, batinnya juga lelah karena berjibaku dengan memori masa lalunya yang tiba-tiba kembali.

Menu sarapan Jessie seperti biasa, roti dan susu. Kerjaan di kantor lumayan padat, dan hari ini ia tidak ke lapangan karena harus menemui Alisia. Client yang memberi kesan ramah, mau bekerjasama dan mempermudah pekerjaan tim tiba-tiba membatalkan begitu saja.

Jessie menemui untuk bernegosiasi. Mungkin ada sesuatu yang tidak berkenan dengan tim hingga Alisia membatalkan. Niatnya ia memperbaiki jika memang bisa. Tapi harapannya harus dikubur ketika mengetahui wanita itu calon istri Jaden, kakaknya.

Alasan Alisia membatalkan karena Jaden. Awalnya Jessie kecewa tapi sekarang ia bersyukur. Sebisa mungkin ia tidak ingin masuk ke wilayah pria itu.

Psikis Jessie terguncang karena pertemuan mereka. Partikel-partikel ingatan yang sempat melebur kini terserap kembali menjadi kepingan masa lalu yang berhasil menorehkan bekas luka di dalam sana.

SHOW ME (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang