(FOLLOW SEBELUM MEMBACA)
Karma is real. Itu pepatah yang cocok menggambarkan nasib Saka Rivano Thomas, sang dokter muda yang disibukkan mengejar cinta Jessie, sahabat sang adik, sekaligus wanita yang telah ditolaknya enam tahun lalu. Segala bujuk ra...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Misi, couple baru mau lewat 🤣 ke depannya kalian bakal dibuat bengek dengan hubungan mereka. Saka yang kekanakan-kanakannya pengen dimanja terus sama Jessie, sedangkan wanita itu kadang cuek bebek membuat Saka kerap kali cari masalah untuk mendapatkan perhatian.
Nah, seperti biasa aku ingetin follow Unianhar, vote dan comment! Langsung aja dibaca, happy reading....
********************************
Instagram : unianhar
--------------------------
Sudah seminggu Saka dan Jessie resmi menjadi sepasang kekasih. Pria itu bersikap layaknya kekasih yang menyenangkan hati wanitanya. Mengantar-jemput ke kantor, membawakan bunga, mengirimkan makan siang kala ia tidak sempat mengajak makan siang, memberi perhatian-perhatian kecil yang menurut wanita itu sebenarnya tidak perlu.
Jessie tidak menolak melihat kebahagian yang tampak di wajah pria itu. Dan tidak bisa menyangkal jika menyukainya. Dihari pertama mereka resmi berpacaran mungkin ia merasa tidak nyaman. Seiring berjalannya waktu ia terbiasa akan hal-hal kecil yang pria itu lakukan.
Seperti malam ini Saka mengajaknya makan malam. Setibanya di restoran pria itu menarik kursi, mempersilakan Jessie duduk lalu ikut duduk di sampingnya, mereka bergabung bersama Leon dan Hero yang datang lebih dulu.
Kedua pria itu mengamati pasangan baru di depan mereka. Lantas Leon menoleh pada Hero. "Hei, tadi kenapa kau nggak narik kursi untukku?" protesnya tidak habis pikir.
"Mau ini kutimpukin ke muka kau, huh?" Hero meraih menu di meja untuk dilayangkan ke arah Leon.
Pria pirang itu mencebik hendak meninju mulut kasar sahabatnya itu.
"Mau pesan apa?" tanya Saka memperlihatkan menu pada Jessie.
"Samain aja," ucap Jessie.
"Sup kalajengking, mau?" asalnya.
Jessie yang semula mengobrol bersama Leon spontan menoleh pada Saka dengan ekspresi terkejut. Memangnya ada menu seperti itu di sini? Buru-buru melirik daftar menu di tangan Saka.
Leon terkikik geli melihat ekspresi Jessie. Saka syialan satu spesies sama Tuyul, ngomongnya tidak pernah benar. Ia memukul lengan Hero. Sahabatnya itu mundur menggeser kursinya menjauh. Sumpah ini tidak lucu.
Jessie menggeleng menyadari Saka mengerjainya. Dan di menu ia tidak melihat daftar itu.
"Jangan asal sebut, nanti orang lain bisa mikir aneh!" tegurnya.
"Termasuk kamu." Saka menyodorkan daftar menu ke depan mereka, agar Jessie bisa melihatnya, "Kalau ditanya mau makan apa sebutin mau apa, jangan minta samain, kalau aku pesan menu aneh-aneh kan kamu sendiri yang repot," tuturnya panjang lebar.
