Gemini : Chapter VI

94 12 10
                                    

"Hebat sekali, Defteros! Aku tidak menyangka kau sudah menguasai teknik Gemini sejauh ini. Another Dimension ini luar biasa!"

Defteros tersenyum tipis mendengar pujian Kiena yang berdiri disampingnya. Saat ini dia sudah bisa memindahkan seseorang dengan teknik Another Dimension dalam waktu singkat. Defteros mampu mempertahankan tingkat keakuratan cosmo yang menopang kestabilan dimensi buatannya meski dia sudah beberapa kali menggunakan teknik ini untuk berpindah tempat seorang diri dalam jarak cukup jauh.

"Sebentar lagi kita akan keluar dari dimensi ini," ucap Defteros. "Bersiaplah."

Kiena mengangguk. Defteros memejamkan matanya dan kembali berkonsentrasi. Tidak lama berselang dimensi yang nampak seperti ruang angkasa dengan ratusan bintang itu memudar dan perlahan tergantikan oleh pemandangan sungai di pinggiran Sanctuary.

"Wah, perpindahan tempat yang sangat cepat!" Kiena mengamati sekeliling tempat itu dengan kagum. Ia kembali menoleh pada Defteros. "Kau melakukannya dengan sangat baik, Defteros! Luar biasa!"

Defteros nampak sedikit lelah ketika mereka tiba di lokasi akhir latihan. Dia senang bisa membawa Kiena berpindah tempat berkali-kali tanpa membuat wanita itu terluka. Mereka berdua berjalan menuju ke salah satu bagian yang lebih tersembunyi agar tidak terlihat oleh beberapa penjaga Sanctuary yang sesekali berkeliling. Defteros duduk bersandar di bawah sebuah pohon, mengistirahatkan tubuhnya yang lelah setelah berlatih.

"Ini ... minum dulu." Kiena yang ikut duduk disamping Defteros memberikan sebuah botol berisi air.

Defteros menerima pemberian Kiena dan melepas topengnya sejenak. Setelah minum, Defteros kembali bersandar dan memejamkan mata. Merasakan semilir angin sore yang berhembus pelan.

"Aku bangga dengan pencapaianmu, Defteros!" ujar Kiena senang. Sesaat kemudian, wanita itu ikut membuka topeng peraknya. Memperlihatkan ekspresi wajahnya yang tiba-tiba terlihat sedih. "Andai saja orang-orang di Sanctuary tahu kau memiliki kemampuan seperti ini."

"Aku tidak tertarik menunjukkan apapun pada mereka," balas Defteros acuh.

Kiena menghela napas panjang. "Aku mengerti kau tidak suka unjuk kemampuan pada orang lain. Tapi mungkin jika mereka tahu kau bisa menggunakan teknik Gemini, mereka akan memperlakukanmu dengan lebih baik. Aku tidak meminta banyak. Aku hanya ingin kau dihargai seperti Saint pada umumnya. Itu saja."

Defteros membuka matanya dan menoleh pada Kiena. "Perlakuan mereka akan jadi lebih kejam jika tahu aku memiliki kemampuan ini."

"Benarkah? Kenapa mereka harus sejahat itu? Siapa yang tahan diperlakukan buruk terus menerus?" ucap Kiena lirih. "Aku merasa tidak semua orang disini berpikir sama mengenai keberadaanmu, terutama Pope Sage dan para Gold Saint. Aku cukup yakin mereka bisa menerimamu dengan baik."

Defteros mengalihkan tatapannya pada langit sore yang mulai berubah warna. Selama tinggal di Kuil Gemini, Defteros tidak pernah berinteraksi dengan satupun Gold Saint yang seringkali berlalu-lalang disana. Meski mereka semua terlihat baik, Defteros tetap memilih menjaga jarak. Keberadaannya sebagai saudara kembar Aspros yang lahir dibawah rasi bintang ketidakberuntungan sangat tidak diharapkan. Entah hal buruk apa yang akan terjadi jika ia menampakkan diri di depan orang banyak seperti itu.

"Selain kau, aku harap tidak ada orang lain lagi yang tahu." Defteros kembali bicara.

Kiena memeluk lututnya dan memandang lurus ke arah sungai. "Sejak membantu penelitian Tuan Aspros, aku jadi sering bertemu dengan beberapa Gold Saint lain. Aku pikir kau bisa berteman baik dengan mereka."

"Mereka teman Aspros dan aku tidak punya urusan dengan mereka," ucap Defteros datar.

Kiena kembali menoleh. "Entahlah, Defteros. Aku yakin akan ada hari dimana kau dan para Gold Saint disini bisa saling mengenal dan berteman baik."

The Lost Canvas Story [Saint Seiya TLC Gold Saint x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang