Leo : Chapter II

80 5 26
                                    

"Rey, disini!"

Regulus yang tengah menikmati makan siang seketika menoleh ketika Junkers yang duduk dihadapannya memanggil seseorang yang berada tidak jauh dari meja mereka. Tatapannya tertuju pada seorang anak laki-laki berambut cokelat pendek yang baru dibawa Sisyphus ke Sanctuary setelah menyelesaikan misinya di Kanada. Anak itu tengah berdiri membawa makan siang sambil melihat sekeliling dengan tatapan bingung.

"Meja lain sudah penuh. Duduk disini saja!"

Mendengar Junkers memanggilnya, anak laki-laki bernama Rey itu tersenyum tipis dengan wajah yang masih terlihat pucat. Ia melangkah mendekati meja tempat Junkers berada. Melihat anak laki-laki itu semakin mendekat, Junkers menggeser sedikit posisi duduknya.

"Bagaimana? Sudah baik-baik saja?" tanya Junkers begitu Rey duduk di sebelahnya.

Rey meletakkan makan siangnya di meja dan mengangguk pelan. "Aku tidak menyangka pelatihan calon saint ternyata sekeras dan sesulit ini."

"Hahaha, memang seperti itu!" Junkers tertawa pelan. "Jangan mengeluh dulu. Latihan kami bahkan ada yang lebih sulit lagi. Yah, pokoknya kau akan terbiasa jika sudah berada lebih lama disini."

"Oh iya, perkenalkan ini Regulus dan Yato." Junkers memperkenalkan dua orang yang duduk di hadapan mereka. "Mulai saat ini kita akan mengikuti latihan bersama. Setelah ini kau juga bisa mulai berkenalan dengan yang lain."

"Namaku Regulus. Senang berkenalan denganmu, Rey!" sapa Regulus riang. Ia mengulurkan tangan kanannya sambil tersenyum hangat.

Rey menjabat tangan Regulus dan ikut tersenyum. "Senang bertemu denganmu, Regulus. Semoga kita bisa jadi teman baik."

"Aku tidak percaya anak yang dibawa Tuan Sisyphus selemah itu," celetuk Yato yang duduk disebelah Regulus sambil menggelengkan kepala. Ia mengambil segelas air diatas meja dan meminumnya hingga habis. "Yah, bukan urusanku sih!"

Kedua alis Regulus bertaut ketika mendengar komentar sinis yang diucapkan Yato. Seingatnya Yato baik-baik saja sebelum ini. Kenapa suasana hatinya seketika berubah setelah Rey bergabung dengan mereka?

Mendengar kata-kata yang dilontarkan Yato, Rey balik menatap anak laki-laki itu heran. "Bukannya memang wajar jika belum terbiasa? Siapapun perlu waktu untuk beradaptasi, kan?"

"Jangan katakan kau tidak tahu posisi Tuan Sisyphus disini," balas Yato sengit. "Meski tidak memiliki kemampuan, setidaknya kau harus berikan kesan yang baik di hari pertama agar orang-orang tidak meragukan penilaian Tuan Sisyphus yang sudah membawamu kemari."

"Meskipun orang baru, aku tahu Tuan Sisyphus adalah salah satu dari dua belas Gold Saint, ksatria pelindung Dewi Athena yang paling dihormati di Sanctuary." Rey membalas Yato. Ia menatap sebal anak laki-laki berambut hijau pendek itu. "Aku pasti berusaha keras untuk beradaptasi secepatnya. Lalu akan kupukul wajah sinismu yang menyebalkan itu. Tunggu saja."

"Hei, anak baru datang sudah berani!" Yato tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya. "Besar mulut saja bisanya! Kalau mau adu pukul, ayo sekarang juga!"

"Ayo!" Rey ikut berdiri sekuat tenaga hingga membuat makanan yang berada diatas meja bergoyang cukup keras. "Jika aku menang, kau harus mengakui kekalahanmu di depan semua orang dan perbaiki sikapmu. Berhenti bicara tidak sopan pada orang yang baru kau kenal!"

Regulus cukup terkejut ketika mendapati gelasnya hampir terjatuh setelah Rey bangkit berdiri. Ia tersenyum lega ketika tangannya spontan bergerak cepat untuk menyangga gelas tersebut sebelum jus jeruk yang berada didalamnya tumpah.

"Hei, kenapa malah jadi ribut?" Junkers nampak heran melihat Rey dan Yato tiba-tiba bertengkar. "Semua orang jadi melihat ke arah kita, loh. Dasar kalian."

The Lost Canvas Story [Saint Seiya TLC Gold Saint x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang