Pisces : Chapter XIV

161 10 199
                                    

Setelah mengantar makan pagi untuk Pope dan Dewi Athena, Agatha kini tengah berjalan di lorong yang akan membawanya menuju kuil Pisces. Sudah satu minggu berlalu setelah Albafica pergi dalam misinya. Karena sang penjaga kuil sedang tidak ada di tempat, tiap kali Agatha mempunyai kesempatan untuk mengunjungi kuil Pisces, wanita itu selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi taman demon rose jika keadaan di dalam kuil sedang memungkinkan.

Sudah cukup lama Agatha tidak mengunjungi taman demon rose dalam intensitas waktu sesering ini. Biasanya jika Albafica sedang tidak pergi misi, Agatha hampir selalu datang ke kuil Pisces untuk menemui dan berbicara dengan pria itu sehingga ia seringkali tidak sempat mengunjungi taman mawar yang berada tepat di belakang kuil tersebut.

Setibanya di lorong utama kuil Pisces, kedua bola mata ungu Agatha berkilat senang. Suasana nampak sepi. Karena sedang tidak ada satu orang pun disana, Agatha memutuskan untuk berjalan ke arah bunga begonia yang berada paling dekat dengan tempatnya berdiri saat ini.

"Selamat pagi, bunga begonia yang cantik!" Sapa Agatha riang sambil mengelus bunga-bunga berwarna merah terang tersebut.

°Selamat pagi, Nona Agatha!°

°Kami senang bisa bertemu Nona pagi ini!°

Mendengar perkataan baik itu membuat Agatha tersenyum lembut ke arah tanaman hias di hadapannya. "Aku juga senang sekali bisa menyempatkan diri kemari dan melihat kalian!" Ucap Agatha ceria. "Apa kabar kalian pagi ini?"

°Kabar kami baik, Nona!°

°Pagi ini kami merasa sangat baik dan segar!°

"Syukurlah, aku sangat senang mendengarnya! Pagi ini kabarku juga baik!" Balas Agatha. Ia menundukkan kepala sejenak begitu sosok sang penjaga kuil Pisces kembali hadir dalam pikirannya. "Hari ini adalah tepat satu minggu sejak Tuan Albafica pergi dalam misinya. Semoga beliau bisa menyelesaikan misi itu dengan baik dan kembali dalam keadaan sehat selamat. Mari kita nantikan Tuan Albafica pulang kemari bersama-sama!"

°Tentu, Nona!°

°Semoga Tuan Albafica bisa secepatnya kembali dengan sehat selamat!°

Agatha mengangguk dan tersenyum lebar sambil membelai mahkota bunga-bunga begonia di depannya. Wanita itu bercerita singkat tentang pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya di dapur pagi ini dan setelahnya ia berjalan menyusuri lorong utama sambil menyapa semua bunga-bunga lain dalam perjalanannya menuju ke taman mawar di belakang kuil Pisces.

Beberapa menit kemudian, Agatha pun tiba di dalam taman demon rose. Wanita itu tersenyum begitu menghirup aroma mawar-mawar merah tersebut yang selalu amat disukainya. "Selamat pagi, demon rose yang cantik!" Sapanya ceria.

*Selamat pagi, Nona Agatha..*

Agatha tersenyum lebar mendengar suara demon rose yang membalas sapaannya. "Aku sangat senang bisa kembali bertemu kalian pagi ini!" Ucapnya riang. "Aku bisa kemari pagi-pagi seperti ini karena sedang mendapat pekerjaan untuk mengantar sarapan ke ruangan Pope."

Agatha segera berlutut dan membelai mahkota mawar-mawar merah yang sejajar dengan pergelangan kakinya tersebut. Melihat demon rose selalu mengingatkan Agatha akan sosok
Albafica. Tiap kali sedang teringat pada pria itu, wajah Albafica yang sedang tersenyum padanya ketika mereka selesai membuat buket bunga untuk Dewi Athena sangat sering terbayang dalam pikiran Agatha belakangan ini. Seketika, rona merah muncul menghiasi kedua pipi sang wanita bersamaan dengan senyum yang merekah di bibirnya saat ia kembali mengingat wajah sang Gold Saint Pisces yang menjadi semakin tampan dan menawan jika sedang tersenyum tulus seperti itu.

"Mengapa aku tidak bisa kemari di waktu seperti ini pada hari Tuan Albafica berangkat, ya? Andai saja waktunya bisa bertepatan.." Agatha mengerucutkan bibirnya sebelum kemudian menghela nafas panjang. "Padahal, aku sangat ingin bertemu dengan beliau untuk mengantarnya pergi misi.."

The Lost Canvas Story [Saint Seiya TLC Gold Saint x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang