🌹Pisces Albafica
Umur : 23 tahun
Tinggi badan : 183 cm
Berat badan : 78 kg
Tanggal lahir : 23 Februari
Golongan darah : AAlbafica adalah Gold Saint Pisces pada abad ke-18 yang menjaga kuil zodiak terakhir tepat sebelum ruangan Pope dan bilik Athena, kuil Pisces (Sou Gyo Kyuu). Pada awal cerita ini, Albafica berusia 19 tahun. Ia adalah murid dari Gold Saint Pisces sebelumnya pada masa yang sama, Pisces Rugonis.
Saat masih bayi, Albafica ditinggalkan dalam taman demon rose (mawar merah dengan aroma racun mematikan yang selalu digunakan Saint Pisces dalam pertarungannya). Ketika itu, Albafica bayi mampu bertahan hidup dikarenakan tubuhnya mempunyai ketahanan alami yang sangat kuat terhadap racun. Ia ditemukan oleh Pisces Rugonis, yang kemudian menjadi sosok guru sekaligus ayah angkat bagi Albafica.
Sebagai penerus Gold Cloth Pisces, Albafica menerima pelatihan dari gurunya untuk mewarisi darah Pisces (darah yang mengandung racun mematikan), melalui ritual pertukaran darah (red bond) yang dilakukan bertahap selama beberapa tahun. Ritual tersebut berujung dengan sebuah peristiwa yang amat sangat menyedihkan, Albafica berakhir membunuh Rugonis dengan darahnya sendiri karena tanpa disadarinya, ternyata tubuh Albafica telah mengembangkan racun yang lebih kuat dibandingkan sang guru. Peristiwa tersebut membuat Albafica kehilangan satu-satunya sosok yang telah menjadi keluarga baginya, untuk selama-lamanya.
Kini di dalam darah Albafica terdapat racun yang tidak hanya membuatnya dapat bertahan lebih baik dari aroma racun demon rose, namun darah tersebut juga digunakan Albafica sebagai senjata khasnya yang sangat mematikan dalam pertarungannya.
Namun, di balik segala kemampuan sangat hebat yang telah diwarisinya sebagai Gold Saint Pisces, ternyata peristiwa kehilangan sosok sang guru yang dialami Albafica pada masa kecilnya tersebut membuat dirinya amat terluka. Sejak hari itu, Albafica benar-benar menjadi pribadi yang selalu menyendiri, menjauhi kontak dengan semua orang karena rasa takut dalam dirinya bahwa ia akan menyakiti siapapun yang berada di dekatnya dengan racun mematikan dalam darahnya tersebut, seperti yang ia lakukan pada gurunya.
Dalam kesehariannya, Albafica selalu menyembunyikan sifat aslinya di balik penampilan luarnya yang selalu bersikap acuh dan dingin pada semua orang yang berada dekat dengannya.
🌹Agatha (OC)
Umur : 21 tahun
Tinggi badan : 170 cm
Berat badan : 55 kg
Tanggal lahir : 2 Desember
Golongan darah : OAgatha adalah wanita berusia 17 tahun, ketika dirinya pertama kali datang ke wilayah inti Sanctuary untuk bekerja sebagai asisten yang melayani segala keperluan sehari-hari para Gold Saint serta Pope dan Dewi Athena. Agatha memiliki warna mata ungu kemerahan serta rambut bergelombang berwarna cokelat terang. Dalam kesehariannya, ia memakai gaun putih panjang khas para wanita di Sanctuary, serupa dengan yang dikenakan oleh Dewi Athena. Ia adalah putri tunggal dari Silver Saint Cepheus pada abad ke-18, Agathias.
Lahir sebagai anak seorang Saint, Agatha kecil bercita-cita ingin menjadi Saint yang kuat seperti ayahnya. Ia pun mendapat latihan dan pengetahuan dasar sebagai Saint dari sang ayah sebelum mengikuti pelatihan calon Saint yang sesungguhnya di Sanctuary. Namun di tahun yang sama ketika ia seharusnya mengikuti pelatihan tersebut, Agatha kecil jatuh sakit. Ia menderita penyakit tuberkulosis, penyakit sistem pernafasan yang menular dan tergolong mematikan pada masa itu.
Ketika pertama kali mengetahui itu, Agatha kecil sangat sedih dan kecewa karena tidak bisa mengikuti pelatihan calon Saint yang dinanti-nantikannya selama ini. Hal itu sempat membuat keadaannya makin memburuk sehingga mengharuskannya dirawat di rumah sakit terpisah yang terletak di wilayah terpencil dan sangat jauh dari keramaian.
Hari demi hari berlalu, Agatha kecil pun akhirnya menyadari, bahwa ada hal lebih menyedihkan yang tengah dialaminya dibandingkan dengan gagal mengikuti pelatihan calon Saint di Sanctuary yaitu hidup terisolasi, sendirian dan jauh dari semua orang terdekat. Semua keluarga dan teman dekatnya tidak boleh datang mengunjunginya. Para dokter dan perawat yang sudah mengenakan penutup wajah dan perlindungan maksimal pun nampak enggan berbicara dengannya.
Sejak saat itu, Agatha kecil menjadi benar-benar paham, betapa sedihnya hidup terisolasi dan sendirian. Rasanya sangat sepi dan menyedihkan, disaat dirinya harus berada jauh dari semua orang, demi menjaga mereka tidak tertular penyakitnya. Tidak ada satupun yang bisa dijadikan tempat untuk berbagi apa yang tengah dirasakannya. Agatha amat merindukan keberadaan orang-orang yang ia sayangi ada di sisinya. Tekadnya yang sangat kuat untuk kembali bertemu dengan mereka semua berhasil membuatnya sembuh dari penyakit parah itu.
Para dokter mengatakan kesembuhan Agatha adalah keajaiban karena sangat sedikit orang yang bisa bertahan jika sudah diserang penyakit tuberkolosis hingga separah itu. Agatha pun sangat bersyukur. Walaupun tidak diperbolehkan lagi mengikuti pelatihan calon Saint karena kondisi paru-paru-nya yang sudah tidak lagi sehat seperti sedia kala dikhawatirkan akan membahayakan dalam proses pelatihan maupun pertarungan, namun Agatha tidak lagi kecewa dan bersedih. Ia akan menggunakan kesempatan hidup keduanya untuk hidup dengan cara yang lebih baik. Agatha menjadi pribadi yang sangat positif dan ceria dalam kesehariannya dan ia akan melakukan cara lain untuk membantu Sanctuary seperti ayahnya, dengan bekerja sebagai asisten.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Canvas Story [Saint Seiya TLC Gold Saint x OC]
FanfictionKisah cinta para ksatria Dewi Athena berjubah emas yang terkenal sebagai pelindung cinta dan keadilan di abad ke-18. Daftar cerita : - Gemini Defteros x OC (on-going) - Leo Regulus x OC (on-going) - Pisces Albafica x OC (on-going)