The Lost Canvas Story [Saint Seiya TLC Gold Saint x OC]

Gemini : Chapter XII

Kiena refleks memeluk tubuhnya ketika merasakan hembusan angin musim dingin yang menusuk tulang malam itu. Sudah hampir tiga puluh menit dan Defteros belum juga kembali. Kiena mulai khawatir. Wanita itu mendongakkan kepala, menatap bangunan Star Hill yang terletak diatas tebing, tidak jauh dari tempatnya bersembunyi saat ini.

Star Hill bukanlah tempat yang boleh dimasuki sembarangan orang di Sanctuary. Tempat tersebut biasa digunakan Pope untuk membaca bintang, menerjemahkan kehendak alam dan takdir yang akan terjadi kedepannya. Pope dari berbagai generasi menyimpan dokumen-dokumen rahasia Sanctuary yang tersegel di dalam bangunan itu. Karenanya Sanctuary memasang barrier khusus di sekitar Star Hill agar siapapun yang tidak berkepentingan tidak menginjakkan kaki di tempat sakral itu.

Kiena banyak mendapat informasi mengenai barrier Star Hill dari Defteros yang sudah beberapa kali keluar masuk bangunan tersebut tanpa terdeteksi. Penghalang itu hanya dapat dipatahkan oleh cosmo besar setara Gold Saint. Karena itu Kiena yang hanya seorang Silver Saint mengalami kesulitan saat mereka menyelinap masuk malam itu. Kiena terpaksa mengerahkan tenaga dan cosmo yang besar hingga membuatnya kelelahan setibanya mereka di Star Hill.

Defteros yang mengerti seperti apa keadaan Kiena memilih masuk kedalam Star Hill seorang diri dan meminta Kiena menunggu sembari berisitirahat di bawah. Dia juga berpesan agar Kiena menyembunyikan keberadaannya sebaik mungkin. Mereka sudah membuat kesepakatan sebelum berpisah. Jika lebih dari tiga puluh menit belum juga kembali, Defteros berasumsi dia menemukan kesulitan dan Kiena bisa masuk ke dalam Star Hill untuk membantunya.

Kiena menghela napas berat. Defteros tidak terlihat kelelahan sedikitpun ketika menerobos barrier Star Hill. Hal itu menunjukkan dia memiliki kekuatan yang setara dengan Gold Saint. Menyadari waktu terus berlalu dan Defteros belum juga kembali membuat Kiena gelisah. Saat ini tubuhnya memang sudah terasa lebih baik. Namun jika Defteros yang lebih kuat darinya menemukan kesulitan yang tidak bisa dia hadapi sendiri, apa Kiena yang hanya seorang Silver Saint bisa membantu melakukan sesuatu?

'Kenapa aku jadi pesimis begini?'

Pemilihan Pope selanjutnya semakin dekat. Sore tadi Defteros memberitahu bahwa orang-orang Sanctuary berkata Pope Sage sudah menetapkan Sagitarius Sisyphus sebagai penerusnya. Kiena sendiri cukup terkejut mendengar Pope Sage telah memilih suksesornya sebelum acara pemilihan diumumkan di Sanctuary secara resmi.

Sejak mendengar kabar tersebut, Defteros tidak dapat menemukan Aspros dimanapun. Karena itu Defteros memutuskan pergi ke Star Hill, berharap bisa menemukan sang kakak disana malam ini. Aspros yang mungkin sudah mendengar berita itu pasti kesal dan sangat kecewa. Defteros tahu betul seperti apa kerja keras dan perjuangan Aspros meraih cita-citanya menjadi Pope sejak kecil. Dia khawatir Aspros tidak dapat menanggung kekecewaan yang dirasakannya akibat kejadian ini.

Sebenarnya Kiena sendiri yang ingin menemani Defteros pergi ke Star Hill. Setelah mendengar penuturan Defteros, Kiena punya firasat bahwa pertemuan kakak beradik itu tidak akan berlangsung baik. Hal itulah yang membuat Kiena bersikeras menemani Defteros meski awalnya pria itu menolak bantuannya. Selain karena area Star Hill sulit diakses oleh Silver Saint, Defteros tidak ingin melibatkan Kiena secara langsung dalam pertikaian mereka. Namun setelah melalui perdebatan cukup panjang, akhirnya Defteros setuju membiarkan Kiena ikut bersamanya.

Telapak tangan Kiena mulai berkeringat dan jantungnya berdegup lebih kencang. Dia sangat berharap Defteros segera kembali, namun tidak ada satupun tanda-tanda seseorang hendak keluar dari bangunan Star Hill. Tiap detik yang berlalu terasa begitu lambat, membuat rasa khawatir yang dirasakannya kian bertambah.

Kiena sudah menunggu-nunggu saat ini dan ketika waktunya tiba, kenapa dia malah tidak siap seperti ini?

'Deg!'