Agatha dan beberapa asisten lain telah selesai membagi-bagikan semua hidangan hingga makanan penutup untuk siang ini. Para asisten yang akan mengantar semua itu ke kuil zodiak juga sudah siap dan mulai berjalan kesana satu per satu. Akhirnya pekerjaan terpenting siang ini sudah selesai.
Setelah selesai makan siang bersama dengan para asisten lain di ruang makan yang ada tepat di sebelah dapur utama, Agatha memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum mengerjakan pekerjaannya yang lain setelah ini. Menghabiskan waktu pagi tadi dengan mencuci banyak pakaian formal dari kedua belas kuil zodiak dan membersihkan dapur serta aula para asisten membuat wanita itu merasa lebih lelah dari biasanya hari ini.
"Agatha, bisa minta bantuanmu?"
Agatha yang tengah membereskan piring-piring bersih yang baru saja dicucinya di rak segera menoleh begitu mendengar suara seseorang dari belakangnya.
"Oh, Damaris," Ucap Agatha begitu ia mengenali sosok yang memanggilnya. Sang wanita menghela nafas pelan karena baru saja memutuskan ingin beristirahat sejenak siang ini, namun ternyata masih ada seseorang yang butuh bantuannya. Agatha akan mempertimbangkan untuk menolak jika Damaris meminta bantuannya mengerjakan suatu hal yang berat. "Apa yang bisa kubantu?" Tanyanya kemudian.
"Siang ini aku mendapat tugas untuk menerima buah segar yang baru dikirim. Tapi, aku harus membetulkan beberapa tungku yang bermasalah sebelum persiapan makan malam dimulai," Balas Damaris. "Sepertinya aku tidak bisa menerima buah itu, karena membetulkan tungku akan memerlukan waktu yang lama. Karena itu.. Bisakah aku minta bantuanmu untuk menerima buahnya jika sudah datang?"
"Oh, begitu.." Agatha menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Damaris. Sepertinya saat memasak siang tadi, memang ada beberapa tungku yang bermasalah. Akan sangat baik jika tungku itu bisa kembali benar saat digunakan untuk memasak makan malam nanti.
Damaris sedang mengerjakan pekerjaan yang penting. Mengambil buah segar sebenarnya tidak sulit, hanya saja setelah diterima, buah yang sudah matang harus dipisahkan dari yang lain agar bisa dipakai terlebih dulu. Pekerjaan itu hanya memakan waktu, seharusnya tidak terlalu berat dan merepotkan. Hanya saja, itu berarti Agatha harus membatalkan rencananya pergi ke taman demon rose untuk beristirahat siang ini. Mungkin memang tidak apa-apa. Ia bisa beristirahat sambil memilah-milah buah yang sudah matang.
"Baiklah.." Ucap Agatha setelah berpikir sejenak. "Kira-kira jam berapa buahnya akan datang?"
"Sungguh tidak apa-apa? Terima kasih banyak, Agatha.." Damaris menghela nafas lega. "Kira-kira 15 menit lagi. Kau bisa menunggu di teras depan dapur."
"Baiklah. 15 menit lagi aku akan ke depan," Ucap Agatha. "Aku juga akan memisahkan buah yang sudah matang untuk digunakan lebih dulu."
"Ah, apa itu merepotkanmu?" Tanya Damaris segera. Ia merasa tidak enak pada Agatha. "Jika keberatan, kau bisa meletakkannya dulu didalam dapur. Aku bisa memisahkan buahnya setelah selesai membetulkan tungku.."
"Tidak apa-apa, sungguh.." Balas Agatha segera. "Melakukannya tidak sulit, kok. Aku sama sekali tidak keberatan melakukannya. Akan lebih mudah memisahkan buah yang matang sekalian saat dibereskan sebelum diletakkan di dalam dapur."
"Agatha, terima kasih banyak.." Ucap Damaris. Nada tulus terdengar jelas dalam suaranya. "Kau baik sekali.."
"Sama-sama, Damaris." Balas Agatha segera. "Aku juga sangat berterima kasih padamu karena kau akan membetulkan tungku-tungku itu. Aku tahu, melakukannya tidak mudah.."
"Kau bisa mempercayakannya padaku!" Ucap Damaris. Ia memeluk Agatha sejenak. "Kita semua akan memasak dengan lancar malam ini!"
Agatha tersenyum senang. "Iya! Mari kita lakukan yang terbaik untuk Sanctuary!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Canvas Story [Saint Seiya TLC Gold Saint x OC]
FanfictionKisah cinta para ksatria Dewi Athena berjubah emas yang terkenal sebagai pelindung cinta dan keadilan di abad ke-18. Daftar cerita : - Gemini Defteros x OC (on-going) - Leo Regulus x OC (on-going) - Pisces Albafica x OC (on-going)