The Lost Canvas Story [Saint Seiya TLC Gold Saint x OC]

Gemini : Chapter X

Waktu menunjukkan hampir pukul sembilan malam. Kiena berjalan menelusuri jalan setapak menuju kuil zodiak dengan membawa beberapa buku tebal di tangannya. Aspros yang baru pulang dari misi tadi siang tiba-tiba meminta Kiena menemuinya di perpustakaan Kuil Gemini malam ini untuk menyerahkan seluruh catatan hasil penelitian mereka. Permintaan yang aneh dan sangat terburu-buru. Kiena sendiri belum selesai membukukan semuanya karena mengira Aspros tidak akan memintanya secepat ini. Dia segera mengerjakan laporan itu secepat mungkin dan baru selesai selarut ini.

Karena alasan itu, Kiena terpaksa mendatangi Kuil Gemini di malam hari. Kakinya kini melangkah menaiki anak tangga yang mengarah ke Kuil Aries. Sesungguhnya Kuil Gemini yang merupakan kuil zodiak ke-3 tidak terlalu jauh. Dalam hati Kiena bersyukur. Kedatangannya di malam hari seharusnya tidak mengganggu Gold Saint lain yang tengah beristirahat saat ini.

Setiap menginjakkan kaki di kuil zodiak, Kiena selalu merasa kagum melihat betapa megahnya tempat tinggal para saint terkuat pelindung Dewi Athena. Rasanya bangunan antik itu terlihat semakin indah di malam hari. Kiena berjalan perlahan melewati Kuil Aries dan Taurus sebelum akhirnya tiba di Kuil Gemini. Beruntung dia tidak bertemu siapapun di tengah perjalanan tadi.

Menginjakkan kaki di Kuil Gemini seperti ini adalah impian Kiena dulu. Sejak Aspros menjadi Gold Saint Gemini, dia membawa Defteros tinggal bersamanya disini. Kiena selalu penasaran seperti apa tempat tinggal baru Defteros. Dia hanya bisa melihat kuil zodiak dari jauh. Tidak ada alasan yang bisa membuatnya menginjakkan kaki di tempat istimewa ini.

Namun sejak pertemuannya dengan Aspros di perpustakaan umum Sanctuary beberapa bulan lalu, Kiena kini sering memasuki Kuil Gemini sebagai asisten Aspros. Sebenarnya Kiena selalu senang mendatangi tempat ini. Namun masalah yang terjadi belakangan ini membuat Kiena kehilangan semangat setiap kali menginjakkan kaki di Kuil Gemini. Meski begitu, Kiena berusaha mengabaikan perasaan tersebut dan menjalankan tugasnya untuk membantu Aspros sebaik mungkin.

Setelah kejadian tidak terduga di pesta dansa acara Malam Berkat, Kiena merasa sangat canggung setiap kali berinteraksi dengan Aspros. Bahkan sekedar menyampaikan pendapat atau hanya membalas ucapan Aspros-pun terasa begitu canggung. Namun sejak menerima permintaan Sagitarius Sisyphus beberapa waktu lalu, Kiena mulai mengabaikan perasaan itu dan berusaha bersikap sewajarnya.

Kiena bisa melihat perubahan yang terjadi pada Aspros seiring berjalannya waktu yang mereka habiskan bersama. Kini pria itu lebih bersemangat dan sering tersenyum. Aspros juga menjadi lebih ramah terhadap Gold Saint lain maupun para asisten. Kiena hanya bisa bersyukur dalam hati atas semua perubahan baik tersebut. Sosok Aspros sebagai Gold Saint Gemini akan semakin sempurna jika pria itu juga bersikap hangat pada semua orang.

Ya, Aspros juga selalu bersikap baik pada Kiena. Bahkan cenderung sangat baik akhir-akhir ini. Pria itu bahkan sering memberikan barang-barang bagus seperti buku atau beberapa aksesori sebagai ucapan terima kasih atas bantuan Kiena selama ini. Meski beberapa kali menolak secara halus, Aspros selalu bersikeras memberikan semua barang itu dan Kiena tidak punya pilihan selain menerimanya.

Kiena mengerti Aspros bukanlah pria yang memberi perhatian semacam itu pada sembarang wanita. Kiena jelas tahu seperti apa perasaan sang Gold Saint Gemini terhadap dirinya meski Aspros tidak mengatakan apapun.

Setiap kali melihat wajah Aspros, Kiena selalu teringat pada Defteros karena wajah keduanya yang mirip. Kiena selalu merasa bersalah ketika mendapati Aspros seringkali menatapnya dengan sorot mata lembut. Perasaan bersalah itu semakin bertambah besar karena Kiena seakan-akan memberikan harapan pada Aspros melalui perbuatannya yang nampak tidak keberatan menerima seluruh perhatian yang diberikan Aspros selama ini.

Kiena menghela napas panjang. Meski merasa tidak pantas mengabaikan Aspros, Kiena tidak bisa menyangkal bahwa hingga saat ini dia masih memikirkan Defteros. Semua pikiran itu menyita banyak waktu serta tenaganya, membuat Kiena lelah dan merasa seperti orang bodoh. Untuk apa Kiena masih mengharapkan pria yang bahkan telah membencinya saat ini? Haruskah dia mengabaikan kata hatinya dan menerima Aspros?