Pisces : Chapter V

77 13 14
                                    

Setelah selesai makan malam, Albafica memutuskan untuk berjalan keluar kuil sebentar. Malam ini sepertinya sedang cerah sehingga ia ingin melihat pemandangan langit malam di Sanctuary.

Setelah tiba di teras depan kuil, Albafica tersenyum memperhatikan pemandangan langit malam yang nampak indah dengan taburan bintang. Walaupun cerah, nampaknya tidak ada bulan malam ini.

Saint itu mengalihkan pandangannya ke depan. Sebelum pergi keluar kuil, ia sudah sempat memperhatikan, malam ini sepertinya hanya sedikit asisten yang masih berjalan-jalan di depan maupun keluar masuk kuil Pisces. Hal tersebut membuatnya merasa sedikit lebih nyaman untuk diam cukup lama memandangi langit malam. Sepertinya sudah cukup lama, ia merasa jauh lebih nyaman jika sedang sendiri dan jauh dari keramaian seperti ini.

Sebelum kembali memandang langit malam, kedua mata sang Saint tertuju pada seorang asisten yang tengah berjalan menuju kuil Pisces. Ia nampak membawa satu tas kain berukuran cukup besar. Seharusnya asisten Sanctuary sama sekali tidak ada keperluan dengannya sekarang. Mungkinkah ia ada perlu dengan Pope atau Dewi Athena?

Agatha berhenti melangkahkan kakinya begitu melihat sosok pria yang tengah berdiri di depan teras kuil Pisces. Kejadian seperti ini sudah beberapa kali terulang. Jika wanita itu ada perlu dengannya, Albafica sedang berada di depan kuil seperti ini. Entah kebetulan atau tidak, hal tersebut membuat sang wanita merasa sangat senang. Agatha segera berlari menghampiri sang Gold Saint.

Sudah beberapa hari belakangan ini, Agatha tidak bisa pergi ke kuil Pisces maupun kuil zodiak lainnya karena ia tengah menggantikan peran kepala juru masak dapur utama Sanctuary yang sedang sakit. Sesungguhnya, Agatha merasa terharu karena sang kepala asisten mempercayakan posisi tersebut padanya, tetapi karena itu ia jadi lebih sibuk dan jarang sekali bisa mengunjungi wilayah kuil zodiak yang amat ia sukai. Wanita itu diminta untuk tetap berada di dapur utama, memastikan setiap proses memasak berjalan baik sambil mempelajari cara memasak berbagai hidangan sesempurna mungkin.

"Selamat malam, Tuan Albafica!" Sapa Agatha ceria begitu ia tiba di hadapan Albafica. Sang wanita tersenyum menatap sosok sang Gold Saint Pisces yang sudah beberapa hari tidak ditemuinya. Seperti biasa, melihat sosok Albafica yang sangat tampan selalu membuatnya terpana. Kini, keseluruhan penampilan Saint itu nampak semakin indah ditengah penerangan teras depan kuil Pisces. "Apakah Anda sudah selesai makan malam?" Tanyanya kemudian.

"Selamat malam." Balas Albafica. Sudah ia duga. Asisten ini pasti akan menyapa dan mengajaknya bicara. "Ya, aku sudah selesai makan malam. Silahkan lewat jika kau ada perlu di ruangan Pope."

Agatha terdiam sejenak setelah mendengar perkataan itu. Sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian itu, saat Albafica merasa terganggu karena Agatha memaksanya menerima jamu kesukaan Pope. Walaupun sudah cukup lama tidak bertemu, nada suaranya masih terdengar dingin. Mungkinkah sang Gold Saint masih merasa tidak nyaman ketika bertemu dengannya?

"Oh, bukan.." Agatha kembali tersenyum menatap Albafica. "Aku kesini bukan karena ingin pergi ke ruangan Pope."

Agatha mengambil satu buah lilin berukuran sedang dari dalam tasnya. Ia akan segera menjelaskan apa keperluannya di kuil ini. "Aku kesini karena ingin mengantarkan ini untuk kuil Pisces!"

Sang wanita kembali memasukkan lilin tersebut ke dalam tasnya. "Sudah cukup lama aku tidak kemari. Tapi, sejak pertama kali mempelajari cara merangkai lilin untuk diletakkan pada pohon-pohon di wilayah kuil zodiak, aku selalu memikirkan kuil ini.."

Agatha kembali mengambil sebuah rangkaian beberapa lilin-lilin kecil yang dikaitkan dengan tali berwarna emas dari dalam tas yang dibawanya. "Lalu aku terpikirkan sebuah ide menarik tentang kuil Pisces dan lilin-lilin ini!"

The Lost Canvas Story [Saint Seiya TLC Gold Saint x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang