Gemini : Chapter XIII

88 8 87
                                    

Entah keegoisan macam apa yang merasuki Defteros malam itu. Dia tetap mengizinkan Kiena ikut bersamanya meski tahu segala resiko yang mungkin terjadi ketika seorang Silver Saint memasuki area Star Hill.

Entahlah. Malam itu rasanya ada sesuatu yang membuat Defteros sangat membutuhkan keberadaan Kiena disisinya. Setelah mendengar kedudukan Pope berikutnya jatuh pada Sagitarius Sisyphus, Defteros tahu Aspros yang sangat kecewa bisa saja melakukan hal-hal diluar dugaan. Karena itu sebisa mungkin Defteros ingin berada didekat sang kakak untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.

Kiena sangat kelelahan setibanya mereka disana. Defteros membiarkan Kiena beristirahat sementara dia masuk ke Star Hill seorang diri. Ia tidak terlalu terkejut mendapati Aspros berada dalam kondisi sangat tidak baik malam itu. Sang kakak yang terlihat frustasi mengacak-acak seluruh dokumen dalam Star Hill hingga membuat seisi ruangan berantakan.

Awalnya Defteros mencoba bicara baik-baik untuk meredakan kekecewaan sang kakak. Setelah mendengar perkataan Defteros, dengan gilanya Aspros berkata tetap ingin menunjukkan sosoknya pada dunia dengan menggunakan seluruh kekuatan serta informasi yang dia dapatkan dari Star Hill. Beruntung Defteros yang menyadari keanehan tersebut berhasil merebut botol berisi darah reinkarnasi Dewi Athena 200 tahun lalu dari Aspros. Benda tersebut merupakan kunci untuk membangkitkan Cloth Athena yang akan menjadi penentu jalannya Perang Suci nanti dan Defteros tidak bisa mempercayakan benda sepenting itu berada di tangan Aspros.

Aspros yang kembali bicara meracau tiba-tiba menyerang Defteros dengan pukulan cosmo berintensitas besar yang menembus tajam kedalam kepalanya. Pukulan itu melempar Defteros dengan sangat keras hingga memecahkan salah satu jendela dan terjun bebas dari atas tebing tempat bangunan Star Hill berdiri.

'Pukulan ini ... mungkinkah?'

Seketika Defteros merasa kehilangan kendali akan tubuhnya. Dia bahkan tidak bisa memposisikan diri agar mendarat dengan baik setelah jatuh dari ketinggian seperti ini. Sekilas ia melihat siluet seseorang berlari mendekat dari bawah sebelum jatuh ke tanah dengan sangat keras.

Defteros melihat Kiena menghampirinya dan mendengar wanita itu menanyakan keadaannya, namun dia sama sekali tidak bisa menjawab. Seluruh tubuhnya gemetar dan menolak apa yang dia perintahkan. Bahkan untuk sekedar menggerakkan bola mata, Defteros tidak mampu.

'Ini ...'

Defteros teringat akan teknik rahasia Demon Emperor Fist yang diam-diam dipelajari Aspros. Di pertarungan terakhirnya melawan para Berserk, Defteros tahu Aspros sudah menguasai teknik pengendalian otak itu sehingga mampu mengendalikan pasukan Berserk seperti boneka untuk membunuhnya.

Sejak itu Defteros berusaha mencari informasi mengenai Demon Emperor Fist dari catatan Aspros secara diam-diam. Dia juga memberitahu Kiena dan mereka sepakat mencari informasi mengenai teknik tersebut bersama-sama. Namun informasi yang berhasil mereka kumpulkan sejauh ini belum cukup untuk membuat Defteros mengerti mekanisme dan cara menghadapi teknik yang konon hanya dikuasai pemimpin Sanctuary itu.

Meski tidak memiliki bekal yang cukup untuk melawan Aspros yang telah menguasai Demon Emperor Fist, Defteros tidak punya pilihan lain. Firasatnya berkata dia harus menemui Aspros malam ini jika tidak ingin hal buruk terjadi. Waktunya sudah habis dan Defteros harus siap menghadapi kemungkinan apapun.

Defteros tidak bisa melakukan apapun hingga Aspros menemukan keberadaan mereka. Mendengar pembicaraan Kiena dan Aspros, Defteros tahu pertarungan mereka tidak terelakkan. Dia harus mencari cara untuk kembali sadar dan membantu Kiena yang mulai bertarung melawan Aspros. Melihat kegilaan sang kakak, Defteros yakin Aspros akan menyingkirkan siapapun yang mencoba menghalanginya malam ini.

The Lost Canvas Story [Saint Seiya TLC Gold Saint x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang