"Apa ini, Nona Kiena?"
Kiena tersenyum mengamati wanita berambut cokelat di hadapannya yang nampak bingung sembari memegang sebuah kotak putih kecil di tangannya. Ia melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada orang lain di halaman belakang dapur utama Sanctuary. Setelah memastikan keadaan aman, Kiena melepas topeng peraknya.
"Bukan sesuatu yang sangat bagus, tapi aku harap kau suka, Agatha," jawab Kiena tersenyum.
Melihat Kiena membuka topeng peraknya, Agatha memiringkan kepalanya heran.
"Nona Kiena, sejak kapan kau memotong rambut?" tanya Agatha yang terlihat terkejut.
"Sebenarnya beberapa minggu lalu," jawab Kiena. "Karena akhir-akhir ini disibukkan dengan jadwal melatih para calon saint yang akan memperebutkan Cloth Bronze dan Silver di Colosseum pekan ini, aku jadi jarang mengantar bahan makanan ke dapur utama. Ini pertemuan pertama kita setelah aku memotong rambut beberapa waktu lalu."
Agatha kembali mengamati Kiena dengan seksama. "Aku sempat berpikir kau menyukai rambut panjang, Nona Kiena. Menurutku rambut panjang juga membuatmu terlihat lebih anggun. Tidak ada hal buruk yang membuatmu terpaksa memotong rambut, 'kan?"
Kedua alis Kiena bertaut mendengar perkataan Agatha. Bagaimana bisa wanita itu tahu meski mereka sudah lama tidak bertemu? Sebenarnya sejak awal mereka berteman, Kiena sedikit curiga Agatha memiliki kemampuan tidak biasa. Selain bisa bicara dengan bunga, wanita itu seringkali menebak perasaan dan suasana hati Kiena dengan benar meski dia tidak mengatakan apa-apa. Sama seperti saat ini.
"Ada banyak hal yang terjadi selama kita tidak bertemu. Tapi tidak semuanya buruk." Kiena bergumam pelan. "Aku memang lebih suka rambut panjang. Tapi rambut pendek seperti ini juga terasa segar! Nanti rambutnya juga bisa tumbuh lagi. Jadi tidak apa-apa."
"Kau benar-benar terlihat baru." Agatha tersenyum lebar. "Terakhir kali bertemu, kau terlihat sangat lesu dan tidak bersemangat. Sepertinya penampilan baru ini membuatmu merasa lebih baik. Kau terlihat ceria seperti biasanya. Aku senang!"
"Maaf jadi membuatmu tidak nyaman, Agatha." Kiena merasa sedikit bersalah telah membuat sahabatnya khawatir. "Banyak masalah yang terjadi belakangan ini. Tapi sekarang sudah tidak apa-apa. Aku senang hari-hari itu sudah berlalu."
"Aku turut senang, Nona Kiena!" balas Agatha ceria. "Aku sempat khawatir dan menunggu-nunggu kapan kita bisa bertemu lagi. Jika keadaanmu belum membaik, dengan senang hati aku ingin menjadi teman bercerita untukmu. Tapi kau tidak kunjung datang ke dapur utama. Aku juga tidak menemukanmu yang biasanya sering mengunjungi Kuil Gemini."
Kiena terdiam setelah mendengar perkataan Agatha. Pasti sudah banyak yang menyadari Kiena sering berada di Kuil Gemini. Setelah acara Malam Berkat, Aspros semakin sering meminta Kiena datang dan menemaninya melakukan berbagai macam riset. Tidak jarang Gold Saint lain dan para asisten melihatnya berkeliling Sanctuary bersama Aspros. Mungkin dia memang satu-satunya Silver Saint yang berada cukup dekat dengan Gold Saint Gemini itu.
Tapi sikap Aspros berubah sejak Kiena terlambat memberikan seluruh laporan penelitian mereka karena pertemuannya dengan Defteros di Kuil Gemini malam itu. Kiena yang awalnya mencoba memperbaiki kesalahanpahaman diantara mereka malah berakhir dengan menumpahkan seluruh hal yang membebaninya selama ini. Kiena sendiri tidak tahu kenapa saat itu dia amat terlarut dalam emosi dan tidak mampu menahan diri hingga menangis sejadi-jadinya. Dengan keadaan menyedihkan seperti itu, Kiena memutuskan untuk memberikan laporan yang diminta Aspros keesokan paginya.
Tanpa disangka-sangka sikap Aspros pagi itu sangat berbeda. Pria itu amat tidak suka dengan keterlambatan Kiena dan berkata tidak memerlukan bantuannya sebagai asisten lagi. Meski dalam hati merasa cukup senang karena pekerjaannya sedikit berkurang, Kiena merasa ada yang aneh. Setelah itu dia tidak pernah menginjakkan kaki di Kuil Gemini lagi dan tidak pernah bertemu Aspros dimanapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Canvas Story [Saint Seiya TLC Gold Saint x OC]
FanfictionKisah cinta para ksatria Dewi Athena berjubah emas yang terkenal sebagai pelindung cinta dan keadilan di abad ke-18. Daftar cerita : - Gemini Defteros x OC (on-going) - Leo Regulus x OC (on-going) - Pisces Albafica x OC (on-going)