Gemini : Chapter V

105 11 10
                                    

"Sepertinya itu kastil yang kita tuju," ucap Istvan sambil menunjuk sebuah bukit rimbun di arah barat.

Kiena mengamati kastil besar dibalik pepohonan di puncak bukit. Dari kejauhan, kastil itu nampak terlihat seperti bangunan tua dan megah pada umumnya. Namun aura aneh yang terasa gelap mengelilingi tempat itu. Aura yang jauh berbeda dengan suasana desa yang berada di kaki bukit, tempat mereka berada saat ini.

"Kita segera kesana," Aspros yang juga tengah mengamati bangunan itu ikut bicara.

Kiena mengangguk, membetulkan posisi topeng perak yang menutupi wajahnya lalu berdiri sembari menggandeng kotak Eagle Cloth. Kiena berjalan mengikuti langkah Aspros dan Istvan yang sudah mendahuluinya di depan.

Pandangan Kiena tertuju pada sosok Aspros dalam balutan jas hitam panjang yang berjalan sambil menggandeng kotak Gold Cloth Gemini. Ini adalah kali pertama Kiena diikutsertakan dalam misi bersama seorang Gold Saint. Dia, Aspros dan Istvan yang merupakan Bronze Saint Orion diberi tugas mengamati sebuah kastil di Jerman. Pope Sage berkata pergerakan bintang-bintang jahat yang dia rasakan seringkali mengarah ke lokasi itu. Kemungkinan besar tempat tersebut digunakan sebagai markas beberapa Specter yang sudah lebih dulu bangkit sebelum kedatangan Hades.

Kiena mengerti alasan dibalik diikutsertakannya dia dan Istvan dalam misi besar seperti ini. Setelah reinkarnasi Dewi Athena dibawa ke Sanctuary oleh Sagitarius Sisyphus dari perjalanannya ke Italia beberapa waktu lalu, Pope Sage pasti sudah merencanakan strategi untuk meningkatkan kemampuan bertempur para saint di Sanctuary demi melindungi Sang Dewi dari serangan prajurit Hades yang bisa datang kapan saja.

Meski merasa canggung, sebenarnya Kiena senang mendapat kesempatan pergi misi bersama Aspros. Setelah kakak laki-laki Defteros itu menjadi Gold Saint Gemini, mereka hampir tidak pernah bertemu. Berada di dekat Aspros seperti ini mengingatkan Kiena akan masa lalu. Melihat sosok pria itu membuat Kiena teringat pada Defteros. Andai saja Sanctuary mengenal Defteros dan kemampuannya, dia pasti sudah menjadi Gold Saint yang hebat seperti Aspros.

Setelah perjalanan tiga puluh menit, mereka tiba di depan sebuah kastil besar. Halaman bangunan itu cukup luas dan nampak tidak terawat. Anehnya, aura gelap tadi seakan hilang ketika mereka bertiga berada di lokasi itu.

"Kenakan Cloth masing-masing. Tidak perlu mengintai. Cukup masuk dan periksa apapun yang mencurigakan." Aspros memberi arahan. "Karena ini misi pertama kalian, aku tidak akan memberi perintah berpencar. Kita lakukan bersama-sama."

Kiena dan Istvan mengangguk mengerti. Setelah mengenakan Cloth masing-masing, mereka bertiga bergegas masuk ke dalam halaman kastil. Setelah menyisir keseluruhan tempat itu, anehnya tidak ada satupun hal yang nampak mencurigakan.

"Kemana perginya aura aneh tadi?" tanya Kiena heran setelah mereka selesai memeriksa seluruh bagian kastil. "Selama perjalanan kemari masih terasa. Tapi tiba-tiba lenyap setelah kita tiba. Cepat sekali."

'Deg!'

"Cosmo ini ..." Aspros bergumam. Ia menoleh ke arah pintu masuk. "Datang dari desa di kaki bukit."

"Bagaimana bisa mereka berpindah tempat tanpa bisa kita deteksi?" tanya Istvan heran.

"Kita kembali ke desa." Aspros segera memberi perintah.

"Tuan Aspros, kita memang sudah memberi perintah pada warga disana untuk meninggalkan desa," ucap Kiena. "Tapi untuk sampai kesana dalam waktu singkat ..."

Aspros mengeluarkan sebuah bola hitam diatas telapak tangannya. Ia melempar bola hitam yang semakin membesar itu tepat di hadapan mereka bertiga. Dalam sekejap, bola hitam itu berubah menjadi sebuah dimensi asing yang terlihat seperti ruang angkasa berwarna hitam kebiruan dengan bintang-bintang bertaburan.

The Lost Canvas Story [Saint Seiya TLC Gold Saint x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang