Pisces : Chapter XIII

102 8 83
                                    

Setibanya di lorong utama kuil Pisces, Agatha segera berjalan menuju  kumpulan beberapa tanaman bunga mawar berbeda jenis yang diletakkan bersebelahan. Pada kumpulan tanaman tersebut, nampak beberapa bunga mawar yang sedang mekar dengan warna kelopak yang berbeda-beda.

"Kita tidak bisa membuat buket bunga yang cantik tanpa bunga paling spesial satu ini, bunga mawar! Iya, kan?" Agatha menoleh sekilas pada Albafica di sebelahnya sebelum berlutut di hadapan tanaman tersebut. "Nah, sekarang kita akan memilih sebuah warna. Hmm.. Aku akan memilih mawar berwarna merah muda!"

Agatha mengelus kelopak bunga mawar berwarna merah muda di depannya. "Aku akan memetik beberapa dari kalian untuk membuat buket bunga yang akan kuberikan pada Dewi Athena, ya!" Ucapnya riang. Sejenak, ia kembali teringat akan wajah cantik sang Dewi yang nampak sedih dan tidak bersemangat. "Dewi Athena yang menggemaskan.. Beliau sedang sering merasa sedih karena teringat akan tempat tinggal dan keluarganya di masa lalu. Tapi, aku yakin.. Dengan melihat kalian, pasti bisa mengembalikan keceriaan beliau! Mari kita lakukan bersama, bunga-bunga cantik!"

Agatha kembali menoleh pada Albafica. "Tuan Albafica, aku akan memotong beberapa bunga bersama sedikit daunnya. Tidak apa-apa, kan?" Tanyanya kemudian.

Albafica yang ada di sebelahnya hanya mengangguk singkat. Setelahnya, ia memperhatikan sang wanita yang mulai memotong bagian tanaman mawar tersebut.

"Daunnya harus ada untuk menambah kesan segar pada buketnya.." Ucap Agatha. Kedua matanya terfokus pada bagian tanaman mawar didepan matanya, sementara itu tangannya bergerak memotong tiap bagian tersebut dengan hati-hati. "Bunga berwarna merah muda bermakna kebahagiaan dan keanggunan. Menurutku, warna bunga ini sangat cocok untuk Dewi Athena!"

"Nah, sudah selesai!" Seru Agatha riang setelah ia selesai memotong beberapa bagian tanaman mawar tersebut dengan rapi. "Aku ingin ada dua jenis bunga berwarna merah muda. Satu lagi, aku akan minta Tuan Albafica yang memilihnya!"

Albafica berpikir sejenak. "Bagaimana dengan bunga carnation?"

Agatha segera menganggukkan kepalanya. "Bunga carnation merah muda sangat cantik! Aku setuju!" Ucapnya ceria. "Ayo, giliran Anda juga yang memotong tanamannya!"

Keduanya pun berjalan ke salah satu sisi lorong utama kuil tempat tanaman bunga carnation merah muda tersebut diletakkan dan Albafica segera memotong beberapa bunga beserta daunnya.

"Selanjutnya, warna terpenting adalah warna oranye! Bunga dengan warna itu bermakna kegembiraan, kehangatan, dan kebahagiaan. Makna yang sangat tepat untuk buket bunga kita, kan?" Agatha menatap kedua mata Albafica sambil tersenyum. "Bunga dengan warna itu harus ada dalam buket bunga penuh keceriaan untuk Dewi Athena! Aku ingin ada dua jenis bunga juga.."

Albafica segera memikirkan beberapa jenis bunga berwarna oranye dalam pikirannya. "Aku akan memilih bunga marigold berwarna oranye," Ucapnya kemudian. "Bagaimana denganmu?"

"Wah, ide bagus!" Agatha tersenyum lebar. "Saran dariku, bunga tulip oranye!"

Keduanya pun segera bergegas untuk mengambil bunga marigold dan tulip berwarna oranye tersebut secara bergantian.

"Harus ada warna putih yang menyeimbangkan semua warna bunga-bunga ini.." Ucap Albafica sambil memperhatikan Agatha yang kini tengah memotong beberapa bunga tulip oranye.

Agatha segera menoleh dan mengangguk. "Ayo kita pilih bersama!" Balasnya segera. "Tiga jenis, ya? Apakah terlalu banyak?"

Albafica menggeleng pelan. "Hmm.. Aku akan memilih bunga gardenia," Ucap Saint itu setelah berpikir sejenak.

"Bunga yang sangat cantik! Aku mau ada bunga lily berwarna putih!" Seru Agatha ceria. "Satu lagi.. Bagaimana dengan daisy putih? Bunga putih yang satu itu nampak unik karena ada warna kuning di bagian tengahnya.."

The Lost Canvas Story [Saint Seiya TLC Gold Saint x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang