Keesokan paginya, sinar matahari menyentuh pipi Kaylin. Kaylin ternyata ketiduran ketika duduk di samping ranjang Jonathan. Sudah hampir sehari namun, Iris abu-abu tersebut belum mau membuka matanya.
Tadi subuh Mbah Kung dan Yang Ti pulang untuk mengambil keperluan yang kurang. Sehingga sekarang tinggallah Kaylin. Jack dan Anton mengurus administrasi Jonathan.
Tiba-tiba pintu ruangan Jonathan terbuka menampilkan raut wajah cemas Cecil diikuti dengan Zack. Cecil langsung menghampiri ranjang Jonathan kemudian memeluk Kaylin. Kaylin menangis kembali entah mengapa sekarang ia menjadi cengeng sekali ketika hal buruk terjadi dengan Jonathan.
"Maafin Kay, Mih. Gara-gara Kay, Mas Jo jadi begini. Kalau saja Kaylin melarang Mas Jo untuk bercerita tidak akan ada kejadian seperti ini," ucap Kaylin menyesal.
"Bukan, ini bukan salah Kaylin. Di sini enggak ada yang salah," ucap Cecil menenangkan Kaylin.
"Jadi kemarin Jonathan bercerita semuanya lalu ini yang terjadi?" Tanya Cecil.
Kaylin menjawab dengan mengangguk.
"Mamih boleh Kaylin tanya?"
"Tentu saja, sayang."
"Angel itu siapa Mih? Bukannya Mas Jonathan anak tunggal? " Tanya Kaylin was-was.
"Angel adalah cucu dari adik grandpa. Adik grandpa, anak dan menantunya meninggal dalam kecelakaan kapal. Hanya tersisa Angel kecil yang berusia 5 tahun yang selamat dari kapal itu. Sehingga, Mamih mengadopsi Angel karena hanya tinggal mamih satu-satunya keluarganya. Dulu Jonathan tidak suka jika ada anggota keluarga baru, namun Angel selalu mengikuti Jonathan kemanapun Jonathan pergi. Lama-kelamaan Jonathan dan Angel menjadi dekat dan Jonathan sangat menyayangi Angel. Hingga kejadian itu terjadi. Hal itu menjadi pukulan berat bagi Jonathan. Jonathan menjadi benar-benar rapuh. Kejadian itu menjadi luka yang dalam di keluarga Mamih. Namun, melihat Jonathan yang perlahan hidup lagi setelah bertemu dengan kamu Kay, Mamih jadi memiliki harapan lagi Jonathan bisa kembali hidup seperti dahulu. Terimakasih Kay kamu sudah menjadi alasan Jonathan untuk hidup kembali," jelas Cecil sambil berurai air mata.
Di tengah obrolan itu suara serak yang selama satu hari ini Kaylin tunggu akhirnya datang.
"Kay........" ucap Jonathan dengan suara serak dan tangannya yang mencari keberadaan Kaylin.
Kaylin langsung menghampiri Jonathan dan menggemgam dengan erat tangan Jonathan, "Kay di sini Mas Jo, " ucap Kaylin dengan senyuman bahagia. Kaylin langsung memencet tombol untuk memanggil dokter. Dokter segera memeriksa kondisi Jonathan.
"Alhamdulilah Mr. Luois sudah lebih baik. Tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Dan karena Mr. Luois memiliki jantung yang lemah saya harap agar tidak terlalu stress dan tidak melakukan aktivitas berat. Kalau begitu kami undur diri dahulu," ucap Dokter itu.
"Terimakasih Dokter," jawab Kaylin.
Jonathan tersenyum, ia senang ketika pertama kali membuka matanya ia melihat sosok yang sangat berarti baginya. Jonathan tidak mengira akan separah ini hingga membuatnya pingsan dan tidak sadarkan diri selama satu hari. Ia merasa menjadi laki-laki yang lemah. Bagaimana ia bisa menjadi suami yang baik bagi Kaylin kalau dirinya lemah seperti ini. Air mata turun dari kelopak mata Jonathan. Menyadari hal itu Kaylin langsung memeluk Jonathan.
"Maaf, saya merepotkan dan menjadi laki-laki yang lemah," ucap Jonathan dengan sendu.
"Mas Jo engga perlu minta maaf, bagi Kay Mas Jo tidak pernah merepotkan dan Mas Jo adalah laki-laki sekuat baja yang selama ini Kay kenal," ucap Kaylin sambil menepuk-nepuk punggung Jonathan.
Mendengar perkataan Jonathan tadi memang membuat Kay ingin menangis. Namun, ia tidak mau menangis di depan Jonathan sehingga membuat laki-laki itu tambah bersalah. Tersenyum adalah hal yang harus Kaylin lakukan sekarang. Kaylin melepaskan pelukannya dengan Jonathan. Karena satu hari tertidur membuat rasa haus tak dapat ditahan lagi oleh Jonathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Jo
ChickLit"Kamu satu-satunya alasan aku bisa bertahan dari trauma yang amat menyiksa ini." - Jonathan Zafran Louis ___________________ "Heh kok tiba- tiba ngelamar! Kamu siapa , mengapa, bagaimana, kenapa bisa?" - Kaylin Bestari N. Sidiq