Di tengah hiruk pikuk pagi hari di mansion mewah Jonathan dan Kaylin. Para pekerja dikejutkan dengan keberadaan Nyonya baru mereka yang sejak subuh tadi sibuk di dapur memasak berbagai hidangan menu sarapan pagi ini.
"Nyonya, ada yang bisa saya bantu lagi?" Tanya Rini.
"Ohh iya, tolong taruh semua makanan di meja ya, setelah itu tolong panggilkan semua orang untuk berkumpul di ruang makan ya," ucap Kaylin dengan senyum lesung pipinya.
"Saya tinggal dulu, ini masakannya udah jadi semua. Nanti kalau sudah kumpul panggil saya ya, saya bangunkan Mas Jo dulu." Imbuh Kaylin.
Kaylin lantas segera pergi ke kamarnya dengan niatan untuk membangunkan Jonathan. Ketika membuka pintu kamar tidurnya Kaylin melihat sekeliling kamar dimana ia tidak menemukan sosok Jonathan dimanapun. Setelah nihil tidak melihat sosok Jonathan, Kaylin segera membuka pintu ruang kerja yang tersambung dari kamar tidurnya. Ketika terbuka Ia disuguhi pemandangan Jonathan yang berkacamata sedang mengetik sesuatu di laptopnya.
"Mas Jo, kok pagi-pagi udah kerja aja si," protes Kaylin.
Tak mendapatkan respon dari Jonathan yang masih fokus dengan dunianya, Kaylin segera menghampiri Jonathan kemudian mengecup pipinya. Tindakan itu membuat Jonathan termenung beberapa detik, kemudian seulas senyum langka terukir di wajah tampan itu.
"Kay, kamu sudah dari tadi disini? Maaf saya tidak menyadarinya," ucap Jonathan kemudian segera berdiri dan mengecup balik Kaylin.
"Masih pagi, ga boleh kerja. Jam kerja dimulai pukul 09.00. Tidak menerima penolakan." Tegas Kaylin.
Belum sempat Jonathan membuka mulutnya, suara ketukan pintu menginterupsinya.
"Maaf Nyonya, semua sudah berkumpul di ruang makan."
"Okay, saya segera turun."
"Ayo Mas Jo, kita sarapan dulu. Yang lain sudah berkumpul."
Sambil menunggu Tuan dan Nyonya mereka turun. Semua pekerja di buat cemas dengan maksud dikumpulkannya mereka semua pagi ini. Apakah ada yang salah dari pekerjaan mereka. Banyak pikiran negatif mulai bermunculan.
Tak lama Kaylin dan Jonathan datang. Pesona Tuan dan Nyonya mereka sungguh tidak diragukan lagi mereka sangat berwibawa dimata para pekerja.
"Maaf ya, tiba-tiba disuruh kumpul pagi-pagi. Ga usah gelisah dan cemas. Maksud kalian semua dikumpulkan pagi ini, Saya dan Mas Jo bermaksud untuk mengadakan sarapan bersama sebagai ucapan perkenalan. Kemarin kan kita belum berkenalan dengan baik karena kondisi saya dan Mas Jo yang masih kelelahan. Jadi sebagai ajang untuk mengakrabkan diri. Mari kita sarapan bersama pagi ini. Dan jangan sungkan-sungkan dengan saya dan Mas Jo, Untuk kedepannya saya meminta bantuan kalian semua ya untuk membantu saya dan Mas Jo merawat rumah ini, saya harap rumah ini menjadi rumah yang hangat dan nyaman untuk kita semua tanpa adanya perbedaan. Oiyaa jangan sungkan-sungkan minta apapun kalau dirasa ada yang kurang nyaman atau lainnya. Dan saya mohon pengertiannya ya, Mas Jo emang orangnya kaku jadi jangan takut kalau misal ga ada respon. Nanti calling-calling saya aja, kalau takut ngomong sama Mas Jo. Hehehe.." Ucap Kaylin dengan nada ramahnya sedangkan Jonathan hanya diam disampingnya.
Para pekerja sangat terharu dengan tindakan yang dilakukan Tuan dan Nyonya mereka. Baru kali ini mereka mendapat perlakuan seperti ini.
"Terimakasih Tuan dan Nyonya, kami akan mengabdikan seluruh tenaga dan hati kami untuk rumah ini, Tuan dan Nyonya." Ucap Edmud mewakili para pekerja.
Acara sarapan pagi ini dipenuhi dengan tawa, canda, dan gurau antara Kaylin dan para pekerja. Tentu saja Jonathan hanya diam saja tanpa merespon ia hanya sesekali terpana dengan bagaimana Kaylin yang dapat menghidupkan suasana sarapan pagi ini tanpa ada rasa canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Jo
ChickLit"Kamu satu-satunya alasan aku bisa bertahan dari trauma yang amat menyiksa ini." - Jonathan Zafran Louis ___________________ "Heh kok tiba- tiba ngelamar! Kamu siapa , mengapa, bagaimana, kenapa bisa?" - Kaylin Bestari N. Sidiq