Seorang gadis lesung pipi berjalan dengan ramah menyapa beberapa orang yang lewat di koridor rumah sakit tempat ia bekerja, sudah satu tahun lamanya ia bekerja di rumah sakit ini. Senyumannya ini membuat semua orang yang melihatnya terpesona.
Brakk.. (suara pintu yang dibuka dengan sengaja membentur dinding)
"Ya ampun Kay, bikin jantungan tau ga! Kalau buka pintu ketuk dulu kek atau mengucap Assalamualaikum, ehh ini malah seenak jidat main dobrak-dobrak aja," celetuk Alya sahabat Kaylin semenjak SMA dan sekarang bekerja di tempat yang sama.
Gadis itu menutup kembali pintu itu, kemudian mengetuk pintu tiga kali "Assalamualaikum......Mamih ada?"
Geram dengan tingkah perempuan itu Alya berteriak dari dalam "ga ada, Mamih lagi visit!!"
Tanpa mengindahkan ucapan sahabatnya perempuan itu masuk ke dalam ruangan
"Loh ini ada Mamih? Apakah aku bertemu dengan setan? Aduh maaf ya Mih tadi sengaja ehh kelupaan ga ketuk pintu biar Mamih tau kalau Kaylin yang seorang bidadari turun ke rumah sakit ini."Mendengarnya Alya hanya geleng-geleng kepala "Sekarepmu Kay, SEKAREPMU!!" tekan Alya. Menurutnya, Kaylin adalah anak yang kelewat pede dan memang yang dikatakan Kaylin benar, Kaylin sangat cantik hingga menjadi incaran para lelaki mulai dari pasien, sesama dokter, perawat, bahkan tukang parkir memuji kecantikan Kaylin. Namun, dibalik cantiknya itu, jangan harap Kaylin akan bersikap lemah lembut seperti bak putri keraton. Kaylin adalah tipe perempuan yang bar-bar nya terlewat batas suci, eh maksudnya batas aja. Cerewet yang minta ampun, dan jangan lupakan tingkat kepedean yang sampai batas maksimal. Namun sifatnya ini hanya akan ia tunjukkan pada kalangan tertentu seperti keluarga dan sahabatnya saja. Kaylin akan berubah 180 derajat jika dihadapan pasiennya, orang penting ataupun orang yang ia baru kenal. Ia akan dikenal dengan sosok yang sangat berwibawa, sopan, dan ramah. Kaylin memanggil Alya dengan sebutan 'Mamih' karena selama ini Alya yang bisa menenangkan Kaylin ketika ia lepas kontrol. Seperti induk yang memarahi anaknya.
"Oiya Mih, hari ini jaga malem bareng kan?" Tanya Kaylin sembari menyantap Richeese.
"Iya Kay, kamu kok makan pedes terus?"
"Namanya juga pecinta pedes Mih gimana si, hidup tanpa ada pedes-pedesnya itu kurang seru mih apalagi ditambah pedesnya mulut tetangga," jawab Kaylin sembari tertawa.
"Pantesan makan pedes terus mulut Lo jadi ikutan pedes omongannya."
"Sejak kapan mulut aku yang suci ini, omongannya pedes. Orang aku kalau ngomong sesuai fakta kok!" Bantah Kaylin tidak setuju.
"Tapi Lo kalo ngomong engga difilter dulu bocah," jawab Alya yang mulai tersulut api emosi jika adu mulut dengan bocah satu ini.
"Engga ahh, udah difilter kok, kan buktinya aku mikir dulu sebelum ngomong."
Mendengar itu Alya langsung bangkit keluar ruang jaga untuk menghindari perdebatan yang tanpa ujung jika bersama Kaylin.
"Ehh Mih mau kemana?"
"Mau ke IGD sapa tau ada kerjaan daripada di sini bareng 'orang pedes'."
Kaylin segera cuci tangan dengan tergesa-gesa, ia segera menyusul Alya ke IGD. Ia hampir lupa hari ini ia harus jaga bukannya ngobrol bareng Mamih.
------------
Mata Jonathan perlahan terbuka, ia segera melepas nasal kanul dan bangkit keluar kamar dengan tubuh yang masih lemas. Ia terduduk lesu di tepi tempat tidur, "kapan penderitaan ini akan selesai Tuhan, I'm so so tired," batin Jonathan.
Ketika keluar kamar ia dikejutkan dengan kedatangan sosok wanita berambut blonde yang cerewet namun, sangat ia sayangi.
"Mamih kok di sini?" tanya Jonathan sembari duduk di kursi makan.
"Ya ampun Jo, kamu ga papa kan? Tadi Mamih ditelfon Anton katanya kamu collapse lagi, kamu gimana si Jo? Kan Mamih bilang kamu jangan banyak pikiran! Lihat akibatnya, jadi collapse lagi kan," celetuk Cecil.
"Jonathan gapapa Mih," jawab jonathan singkat.
"Kamu ini setiap kali collapse jawabannya ga papa terus, mamih kan jadi ga tenang ninggalin kamu di apartemen sendirian. Kamu balik ke rumah aja ya Jo," pinta Cecil dengan memegang tangan Jonathan dengan mata berbinar.
"No Mih, Jonathan di sini saja. Jonathan ingin sendiri Mih, lagipula jarak ke kantor lebih dekat ke sini daripada rumah Mih."
"Tapi kalo kamu collapse, ga ada orang gimana? Pokoknya Mamih ga mau kamu di sini sendirian. Untung aja tadi Anton kesini coba kalo engga? Mamih mau nambahin bodyguard buat kamu ya selain Anton! Ga ada penolakan atau kamu balik ke rumah!" Ujar Cecil dengan tegas.
Belum sempat Jonathan menolak perintah Mamihnya, Cecil langsung menelfon nomer seseorang. Tak berselang lama terdengar suara ketukan pintu, yang ternyata seorang laki-laki seumuran dengan Jonathan yang memiliki badan kekar.
"Nih Jo, kenalin namanya Jack. Bodyguard kamu yang jagain kamu selama di apartemen."
"Tapi Mih,-"
"Mamih ga terima penolakan! Jack sekarang kamu jaga dan urus Jonathan ya! Kalau gitu Mamih pulang duluan, oiya jangan lupa makan masakan Mamih ya!" ucap Cecil kemudian pergi begitu saja tanpa mendengar alasan penolakan Jonathan.
Jonathan tahu perintah Mamihnya tidak bisa dibantah apapun alasannya. Akan tetapi, ini sudah kelewatan masa dia memiliki dua bodyguard.
"Jonathan tidak selemah itu Mih!" Ucap Jonathan dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Jo
ChickLit"Kamu satu-satunya alasan aku bisa bertahan dari trauma yang amat menyiksa ini." - Jonathan Zafran Louis ___________________ "Heh kok tiba- tiba ngelamar! Kamu siapa , mengapa, bagaimana, kenapa bisa?" - Kaylin Bestari N. Sidiq