Pagi hari dapur terlihat sibuk. Pagi ini Kaylin berencana untuk memasak karena nanti siang Jonathan akan pulang. Setelah keadaan membaik karena banyak pekerjaan dan pertemuan yang tertunda, Jonathan diharuskan terbang ke Prancis. Katanya sekalian menjemput Oma, Grandpa, dan Grandma. Kemarin ternyata ketika Jonathan dan Kaylin di Jogja untuk mengunjungi orang tua Cecil, mereka berdua berlibur bersama Oma di Prancis.
Kaylin sudah memasak banyak masakan untuk menyambut kedatangan mereka semua. Pagi-pagi Kaylin datang ke rumah Cecil untuk memasak semua masakan ini. Niatnya ia akan masak di rumah tapi menurut Cecil lebih efektif jika masak di sini saja. Mereka mendarat kira-kira jam 11. Sehingga sekarang mereka sedang di perjalanan menuju ke sini.
"Ada yang kurang ga Mih?" tanya Kaylin ke Cecil.
"Udah cukup Kay, masakanmu enak banget Kay. Emang mantu Mamih terdebest," ucap Cecil kemudian memeluk Kaylin.
Suara deru mobil menandakan tamu yang Kaylin tunggu datang. Dengan perasaan gugup bertemu kakek dan nenek Jonathan membuat Jantung Kaylin seketika berdegub kencang, "jantung dimohon kerjasamanya ya, jangan dangdutan dulu," batin Kaylin.
"Selamat datang Oma, Grandma dan Grandpa," ucap Kaylin seramah mungkin kemudian mencium punggung tangan mereka.
"Ohh ini yang berhasil meluluhkan hati pangeran es kita ini," ledek Oma sambil melirik Jonathan.
"Ayo masuk dulu semuanya. Kay udah masakin banyak buat kalian semua," ajak Cecil menengahi pembicaraan.
Pelayan langsung membawa masuk koper dan menyiapkan makanan yang telah Kaylin masak tadi.
"Mas Jo sehat kan? Ga ada keluhan sakit selama ada di sana?" cerca Kaylin ke Jonathan.
"I'm fine, Kay," jawab Jonathan sambil menyungingkan senyum beberapa detik.
Kaylin awalnya tidak mengijinkan Jonathan pergi, ia khawatir kondisi Jonathan belum fit. Akhirnya setelah perdebatan panjang Kaylin memberi ijin Jonathan untuk pergi. Dengan syarat selalu menghubungi Kaylin sesering mungkin.
Mereka semua duduk, para pelayan kemudian mengeluarkan makanan buatan Kaylin.
"Wah, pasti enak ini," celetuk Grandma.
Grandma dan Grandpa masih sangat bugar untuk ukuran lansia berumur 70an. Mereka berdua benar-benar bule asli no hoax. Kaylin aja sempat terpesona oleh tampang Grandpa yang terlihat masih tampan di umur 70an. Untung saja Jonathan menyadarkan lamunan Kaylin tadi, kalau tidak pasti ia malu sekali jika tertangkap sedang memandang takjud Grandpa. Iris abu-abu Jonathan yang membuat Kaylin jatuh cinta ternyata diturunkan dari Grandpa.
"This is delicious, cah ayu jebul pinter masak," ucap grandma
Mendengar perpaduan dua bahasa yang sangat bertolak belakang membuat Kaylin tersenyum. Bule rasa Jawa.
"Thank you, grandma," balas Kaylin.
"Jadi, pernikahan kalian akan dilaksanakan kapan?" tanya Oma.
"Satu bulan lagi, Oma," jawab Jonathan.
"Uhuk, uhuk.. uhuk," mendengar itu Oma, grandma, dan grandpa secara serempak tersedak karena kaget jawaban Jonathan.
"YA!! Bisa-bisanya baru ngabarin Oma kemarin. Dasar cucu durhaka," teriak Oma.
"Joo, why you don't tell us earlier?" ucap grandma.
"It's because you're in holiday, so I don't want to brother it."
"But, it's big news Jonathan. You are my only grandchild," ucap grandma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Jo
ChickLit"Kamu satu-satunya alasan aku bisa bertahan dari trauma yang amat menyiksa ini." - Jonathan Zafran Louis ___________________ "Heh kok tiba- tiba ngelamar! Kamu siapa , mengapa, bagaimana, kenapa bisa?" - Kaylin Bestari N. Sidiq