Tok..tok..tok...."Kay, ayok makan dulu," Tak mendapat sahutan dari dalam Ajeng lantas membuka pintu kamar Kaylin. Ia melihat Kaylin tertidur meringkuk memeluk bantal.
Ajeng mendekati tubuh putri kesayangannya itu dan mengelus pucuk kepala Kaylin, "putri kesayangan Mama bangun yuk, makan dulu. Mama udah masak soto kesukaan kamu," ucap Ajeng dengan nada selembut mungkin.
"Mas Jo?" Kaylin yang masih setengah sadar masih belum menyadari siapa orang yang ada disampingnya.
"Sayang.. ini Mama," Ajeng tersenyum getir ketika melihat ternyata mata Kaylin bengkak. Ini berarti Kaylin baru saja menangis.
Menyadari kalau itu bukan Jonathan, Kaylin hendak merebahkan tubuhnya lagi.
Ajeng menahan tubuh Kaylin, "Kay, ayo semangat lagi! Inget anak kamu! Kalau kamu gini terus nanti gimana kalau kamu malah kehilangan keduanya, anakmu dan Jonathan. Kamu harus kuat agar mereka juga kuat. Kemana anak Mama yang selalu optimis!" Ucap Ajeng dengan nada meninggi. Ia sebenarnya tidak tega, tapi hal ini demi kebaikan Kaylin.
Tersentak dengan perkataan Mamanya, Kaylin perlahan mulai sadar. Benar apa kata Mamanya. Ia harus kuat agar dua orang penting di hidupnya juga ikut merasakan energi optimis Kaylin.
Kaylin kemudian bangun dan berjalan ke ruang makan diikuti dengan Ajeng dibelakang nya. Ajeng sungguh ingin menangis melihat keadaan Kaylin. Namun, sebagai seorang ibu ia harus lebih tegar ketika dihadapan Kaylin. Ia harus memberi contoh wanita yang kuat untuk Kaylin.
"Ya Allah, lindungi lah anakku dan keluarga kecilnya dari mara bahaya. Berikanlah selalu kebahagiannya bagi mereka. Semoga ini adalah yang terakhir...." ucap Ajeng dalam hatinya.
Pesan Masuk di Hp Ajeng
Cecil
"Alhamdulilah, Jonathan sudah siuman Jeng,"Ajeng
"Alhamdulilah, kondisinya sekarang gimana?"Cecil
"Stabil, tapi ini lagi diperiksa lagi sama dokter. Oiya lebih baik Kaylin jangan diberitahu dulu. Biarkan dia istirahat. Gimana menurutmu Jeng?"Ajeng
"Aku setuju. Lebih baik begitu. Nanti sore aku akan bawa Kaylin ke rumah sakit."-----
Setelah sarapan tadi, Kaylin tidur kembali. Kaylin mulai bangkit dari rasa sedihnya. Ia mulai bisa berpikir jernih kembali. Sekarang ada satu nyawa lagi yang harus Kaylin jaga, tidak mungkin Kaylin akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
Sore harinya, Kaylin telah rapi dan turun ke lantai satu.
"Mama ayo kita ke rumah sakit. Kaylin udah jadi wanita strong. Siap menjaga Mas Jo. Soalnya Kaylin udah rindu banget sama Mas Jo,"
Ajeng kaget melihat Kaylin yang sudah rapi. Ia bersyukur anaknya sudah mulai bangkit kembali. Mungkin lebih baik ia memberi kejutan untuk Kaylin. Sehingga ia lebih memilih menyembunyikan berita Jonathan yang telah siuman.
" Nah gini dong, anak Mama cantik sekali. Kaylin kan anak yang kuat. Ayok kita ke rumah sakit," Ajeng tersenyum bahagia.
-----
Setibanya di rumah sakit, Kaylin heran mengapa Mama membawanya ke lorong rawat inap bukannya ke ICU.
"Ma, kan Mas Jo ada di ICU. Ini jalannya salah. Mama lupa jalan ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Jo
ChickLit"Kamu satu-satunya alasan aku bisa bertahan dari trauma yang amat menyiksa ini." - Jonathan Zafran Louis ___________________ "Heh kok tiba- tiba ngelamar! Kamu siapa , mengapa, bagaimana, kenapa bisa?" - Kaylin Bestari N. Sidiq